BATAM – Bagi para kolektor batik Nusantara, untuk melengkapi koleksi batiknya dapat mengunjungi stand pameran Kabupaten Lingga di arena Utama MTQ III tingkat Provinsi Kepri. Di stand yang terletak bersebelahan dengan stand Provinsi Kepri ini dipamerkan bermacam-macam motif batik khas Lingga yang merupakan binaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Lingga, antara lain motif  Kampuk Manggis, Bunga Sekak, Itik Pulang Petang, Bunga Melati, Kapak Leman dan motif Bintang-bintang. Harga yang ditawarkan pun beragam dari Rp 150 ribu sampai Rp 600 ribu.

Pada awalnya batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Pada batik Lingga ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Stand pameran Lingga juga menawarkan kerudung atau selendang khas yang biasa digunakan pada upacara adat seperti pernikahan atau khatam Al Qur’an pada trasdisi masyarakat Lingga. Selendang ini disulam dengan menggunakan benang perak sehingga harganya memang sedikit diatas rata-rata harga selendang pada umumnya yaitu Rp 800 ribu per lembarnya.

Jika ingin mencicipi kuliner khas Kabupaten Lingga, disini juga menyediakan Laksa Kering, keripik sagu lenggang, kretek ikan, dan lain-lain yang ditawarkan dengan harga yang murah. Selain itu terdapat juga Hiasan dinding dari bambu, dan kerajinan tangan berupa keset kaki dari kain perca.(humascrew/hw)