Sinergi Sumber Daya Kunci Pencapaian MDGS

Share

wawako didampingi kadis PU meninjau stan ATB pada gelaran IWWEF di Jakarta Foto: SofyanJAKARTA- Kebutuhan air minum untuk masyarakat semakin meningkat dan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan suatu wilayah. Keadaan tersebut tidak sebanding dengan ketersediaan air baku yang terbatas. Meningkatnya jumlah penduduk di daerah perkotaan mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan yang menyebabkan volume air limbah meningkat sehingga diperlukan pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah. Demikian dikatakan oleh Wakil Presiden Republik Indoneaia, Boediono saat membuka acara Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2013 yang diselenggarakan oleh Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) di Jakarta, Selasa  (15/1).

“Percepatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dalam Mencapai Target Millennium Development Goals Tahun 2015 bisa menjadi ajang inovasi dan akselerasi pengembangan dan pelayanan air minum Indonesia sistem perpipaan dalam rangka memenuhi target MDGs”, terang Wapres.
Boediono menambahkan perlunya sebuah sinergi antara pelaku, pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi, LSM untuk bisa memacu pengembangan air minum dan sanitasi di tanah air. Wapres juga meminta para bupati dan walikota untuk memperhatikan hal ini, karena air merupakan kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan. “Para bupati dan walikota saya harapkan ada kesadaran seperti itu, dan Perpamsi saya harapkan terus mendorong dan meningkatkan para pimpinan PDAM dari segi manajemen, dari segi teknis dan berbagai aspek atau aturan, supaya ada komitmen yang kuat, pengetahuan yang lebih baik dari para pemimpin PDAM seluruh Indonesia dalam pengolahan air bersih”, pesan Boediono.

Sementara itu Ketua PERPAMSI, Syaiful mengatakan saat ini terdapat 335 Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) dimana 144 berstatus sehat, 105 kurang sehat dan 86 kondisinya sakit. Dengan banyaknya PDAM yang kurang optimal ini dirasa sangat menghambat pengembangan air minum dan sanitasi ditanah air. Penyediaan layanan sanitasi yang layak sangat tergantung dengan ketersediaan air minum yang layak pula, sementara penanganan sanitasi juga merupakan upaya untuk menjaga kualitas sumber air minum. Sinergisitas yang kuat antar kedua sektor tersebut harus diciptakan. “Hal ini mengingat pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) air minum kita 67,78 persen di tahun 2015 sedangkan kondisi kita saat ini adalah 55,04%”, kata Saiful.

Sementara itu Wakil Walikota Batam, Rudi yang ditemui usai menghadiri  acara pembukaan IWWEF mengatakan, PT. Adya Tirta Batam (ATB) sebagai pengelola air minum di kota Batam termasuk dalam kategori sehat, namun wawako berharap kepada pihak ATB untuk terus meningkatkan pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan industri di Kota Batam.

Tweet

Leave a Reply

Galeri Foto

Switch to our mobile site

Log in -