Dari Safari Ramadan Wako di Pulau Terong

BATAM- Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan beserta rombongan dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam melakukan kegiatan safari Ramadan di Masjid Raya Al Anshar di Pulau Terong Kecamatan Belakang Padang, Rabu (18/8). Dilihat dari sisi geografisnya, Pulau Terong merupakan pulau yang letaknya paling ujung di gugusan pulau-pulau yang masuk dalam wilayah Kota Batam. Pulau yang penduduknya dominan bermatapencaharian sebagai nelayan ini juga dikenal sebagai penghasil rumput laut terbesar di Kepri. Dalam sambutannya, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan menyebut Pulau Terong sudah seperti kampung halaman baginya. Itu disebabkan karena banyak sejarah di pulau itu yang ia ketahui. Menurutnya, diera tahun 60-an silam di daerah ini pernah beredar uang dengan sebutan Kepulauan Riau (KR). Hal itu terjadi ketika Pemerintah melakukan transisi penggunaan dollar Singapura ke Rupiah dalam transaksi jual beli di tengah masyarakat. Banyaknya Dollar yang beredar, disebabkan pada nelayan dapat dengan nenas langsung menjual ikan hasil tangkapannya kepada Singapura. Akibatnya, masyarakat lebih akrab menggunakan Dollah Singapura dalam proses tukar menukar.

Siapa pula yang pernah menyangka jika profesor pertama dari Kepulauan Riau adalah putra daerah yang berasal dari Pulau Terong. Menariknya, hingga kini dunia pendidikan menjadi perhatian khusus di kampung nelayan ini, terbukti sarana pendidikan berupa Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Umum sudah beroperasi dengan baik. Anak usia sekolah tidak kesulitan untuk mendapatkan haknya memperoleh pendidikan. Sarana lainnya yang saat ini sedang dibangun untuk lebih mensejahterakan masyarakat adalah jembatan yang menghubungkan Pulau Terong dengan Pulau Seberang.

Jembatan yang diperkirakan selesai dibangun pada akhir tahun 2011 ini, sekarang sedang dalam proses pemasangan tiang pancang jembatan. “Jika jembatan ini selesai dibangun, maka masyarakat dapat terhubung langsung dengan kelurahan lain dari kecamatan Belakang Padang, sehingga proses pembangunan dapat lebih ditingkatkan,” kata Wako. Di Pulau Seberang terdapat sarana pendidikan yakni SMU Negeri 13, pasar, dan juga berbagai pusat kegiatan masyarakat lainnya.

Dari dialog yang dilakukan antara masyarakat dengan Wali Kota, meminta agar Wali Kota Batam selaku pimpinan daerah Kota Batam dapat memfasilitasi para nelayan Pulau Terong untuk kembali dapat bersandar di Pulau Nipah ketika melaut. Keberadaan Pulau Nipah ternyata sangat penting bagi para nelayan, karena menurut cerita warga, dulu sebelum reklamasi dilakukan, Pulau Nipah menjadi pilihan utama bagi para nelayan untuk bermalam selama mencari ikan. Namun sejak pulau Nipah dijaga oleh satuan pengamanan dari TNI AL, para nelayan tidak lagi mendapatkan ijin tersebut.

Untuk itu Walikota diharapkan dapat melakukan komunikasi dengan jajaran TNI AL Batam, sehingga para nelayan diberi kemudahan untuk dapat kembali bersandar dan bermalam disana. Mendengar hal tersebut, Wali Kota Batam berjanji akan melakukan fasilitasi dengan Danlanal Batam untuk menyampaikan keinginan masyarakat tersebut.

Malam itu dengan akrab seluruh masyarakat berbincang bersama Wali Kota dan pejabat Pemerintah Kota Batam lainnya. Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada pihak Masjid Al Anshar yang diterima langsung oleh pengurus Masjid Ustad Bujang, serta mendengarkan tausiyah singkat dari Ustad Suli Abbas S.Pd.I, dilanjutkan dengan Shalat Tarawih bersama. Hadir dalam Safari Ramadan bersama Wali Kota Batam kali ini adalah Asisten Pemerintahan, Asyari Abbas, Kepala Bappeko, Wan Darussalam, Kepala Dinas Pendidikan, Muslim Bidin, Kepala Dinas Pariwisata, Guntur Sakti, Camat Belakang Padang, Haryono, dan jajaran pejabat lainnya bersama rombongan para ibu dari Jelita (Jejak Langkah Wanita) dan perwakilan IPQAH.

(crew_humas/bb)