BATAM- Gerimis yang menyirami Kota Batam, Jumat (20/8) tidak menyurutkan niat siswa siswi SMK Negeri I Batu Aji untuk mendengarkan arahan dari Wali Kota (Wako) Batam, Ahmad Dahlan. Pagi itu, Wako bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin berkunjung ke sekolah itu terkait rencana tawuran yang akan dilakukan oleh siswa SMK Negeri Batu Aji ke SMA Negeri 4 Tiban Kampung, Kamis (19/8). Dalam arahannya, Wako menekankan agar siswa di SMK Negeri I tidak mengulangi hal serupa. Terlebih yang memicu rencana tawuran ini adalah permasalahan pribadi yang akhirnya menyeret nama sekolah berprestasi di Kota Batam ini. Beruntung aksi tawuran tersebut belum terjadi sehingga suasana di Kota Batam tetap kondusif. “Saya sengaja datang ke sekolah ini, begitu mendengar kabar rencana tawuran siswa kita di SMK Negeri I Batu Aji ke SMA Negeri 4 Tiban Kampung dan setelah membaca pemberitaan di media pada hari ini (Jumat). Ini merupakan masalah yang urgent dan jangan sampai terjadi lagi di Batam. Karena akibatnya bisa menganggu siatusi kondusif di Kota Batam,” kata Wako.

Wako mengaku senang bisa berada di tengah-tengah para siswa dan siswi SMK Negeri I tersebut secara keseluruhan. Namun ia mendapat suprise karena seluruh siswa siswi di sekolah itu ternyata berkumpul di lapangan untuk mendengarkan arahannya. Pada awalnya, ia akan menemui Kepala Sekolah, para guru dan beberapa orang perwakilan siswa. Sebagai sekolah berprestasi, Wako berharap agar siswa di sekolah itu tidak mengulangi kejadian serupa. Ini karena prestasi yang berhasil diraih oleh sekolah itu, tidak hanya prestasi akademik namun juga non akademik yang tentunya mengharumkan nama Batam. Yang tak kalah membanggakan menurutnya adalah, bahwa SMK Negeri I merupakan sekolah kejuruan terbaik di Provinsi Kepri.

Sebagai sekolah berprestasi tentunya akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Terlebih Batam tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDM) yang diandalkan sehingga mengandalkan industri untuk pembangunan Kota Batam. Untuk itu ia mengajak agar para siswa dan siswi di sekolah itu menuntu ilmu dan belajar dengan baik. Dihadapan seluruh siswa siswi di sekolah itu, Wako mengungkapkan keterkejutannya ketika mendengar kabar tawuran yang dilakukan oleh siswa SMK Negeri I.

“Rasanya tidak mungkin, memang tidak semua hanya beberapa orang saja yang terpancing emosinya. Anak-anakku seluruhnya, tunjukkan prestasi bahwa kalian yang kelak akan membangun Batam ini. Untuk itu, Bapak harap kejadian ini tidak terulang lagi. Bapak tidak mau Batam dikenal sebagai kota rusuh abak sekolah,” himbaunya dihadapan seluruh siswa SMK Negeri I Batu Aji.

Untuk itu, ia menitipkan seluruh anak didik di sekolah itu kepada para Kepsek, guru dan orang tua. Menurutnya, dengan kemajuanteknologi kini, maka harus bisa memanfaatkannya dengan baik. Wako juga mengucapkan terimakasih kepada Kepsek, guru dan diharapkan untuk dapat menyelesaikan persoalan ini dengan tuntas sehingga tidak ada rasa dendam dihati. Kepada aparat keamanan, Wako juga mengucapkan terimakasih, karena telah membantu sehingga tawuran ini dapat dicegah. Kepada masyarakan Batam yang telah membantu meredam aksi ini, Wako juga menyampaikan ucapan terimakasihnya.

“Saya akan minta pada aparan keamanan, bagi siapa saja yang belum memenuhi syarat agar tidak membawa kendaraan. Hari Senin (23/8) saya akan datang ke SMA Negeri 4 Tiban Kampung,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu Wako juga menggelar pertemuan dengan para guru, Kepsek dan perwakilan siswa. Pada kesempatan itu Wako menyampaikan, sebagai sekolah berperestasi maka SMK Negeri I harus menjadi lokomotif bagi gerbong-gerbong sekolah kejuruan lainnya di Kota Batam. Kepala Sekolah SMK Negeri I, Deden Suryana mengatakan bahwa rencana tawuran itu disebabkan oleh masalah pribadi. Salah seorang siswa SMA Negeri 4 Tiban Kampung meminjam sepeda motor milik salah seorang siswa SMK Negeri I Batu Aji, namun ketika dikembalikan sepeda motor dalam keadaan rusak. Namun bukannya diperbaiki, siswa yang memiliki sepeda motor tersebut malah dipukuli oleh siswa SMA Negeri 4 Tiban Kampung.

“Informasi langsung menyebar dan dengan dasar solidaritas, mereka menuju SMA Negeri 4 Tiban Kampung. Begitu guru mengetahui rencana itu, maka salahseorang guru langsung ke sana untuk menyelesaikannya. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran bagi kami. Ke depan setiap persoalan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan musyawarah mufakat. Kami juga akan lebih koordinatif lagi antar sesama guru sehingga hal serupa tidak terulang lagi,” katanya pada Wako.

(crew_humas/dv)