BATAM – Walikota Batam Ahmad Dahlan mencanangkan pemberian obat secara massal untuk mencegah filariasis, Selasa (11/2) di Kantor Lurah Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar. Pencegahan filariasis dengan pemberian obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) yang dikombinasikan dengan Albenzol harus dilakukan sekali setahun selama 5 – 10 tahun seperti imunisasi.
Agar obat tersebut dapat optimal maka Dahlan dalam kesempatan tersebut menitipkan keberlanjutan pemberian obat tersebut kepada pemimpin berikutnya. Sehingga pada tahun 2020 nanti, penyakit kaki gajah akan hilang dari Kota Batam dan masyarakat terbebas dari penyakit menular tersebut. Dahlan menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat bekerjasama perangi filariasis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Chandra Rizal dalam laporannya mengatakan pemberian obat secara gratis tersebut dilakukan sejak hari ini sampai dengan 15 Februari 2013 nanti serentak seluruh kecamatan di Kota Batam. Filariasis merupakan penyakit kaki gajah dimana termasuk golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Pencanangan tersebut dilakukan karena sejak tahun 2002 lalu, sudah 14 warga Kota Batam yang terajangkit filariasis. Empat belas orang itu di antaranya 10 orang di Galang , 1 orang di Bulang, 1 orang di Nongsa, 1 di Batuampar dan 1 lainnya di Bengkong. Sebelumnya Kecamatan Galang dan Kecamatan Bulang telah mendapatkan obat tersebut sekali setahun selama 5 tahun bertut-turut.
Chandra menambahkan Efek samping dari obat tersebut bisa berupa : ngantuk, mual dan pusing serta diare. “Apabila efek samping tersebut tidak berkurang, maka hubungi kader dan petugas kesehatan di Puskesmas setempat,” kata Chandra.
Obat yang diberikan merupakan bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 21 ribu dos. Dimana tiap dosnya berisi 30 tablet, peruntukannya bagi 813 ribu masyarakat usia 2-70 tahun. Pemberian obat tersebut melibatkan peran masyarakat dengan kader posyandu yang diawasi oleh Puskesmas setempat. Masyarakat yang telah meminum obat akan memberikan laporan kepada para petugas.
Sementara Andi Muhadir Direktur pengendalian penyakit menular Kementrian Kesehatan RI mengatakan pemberian obat DEC dan Albendazole dapat memutus rantai penularan filariasis. Jika tercapai 65 % masyarakat Batam telah meminum obat tersebut dan pengobatan dilakukan sekali setahun selama 5 tahun.
Tweet