Janjinya itu diucapkan Ria, langsung di depan sekretaris Fraksi PKS, Muhammad Zilzal. Katanya, Pemko selaku pihak eksekutif, setuju dan tetap semangat untuk melahirkan Perda tersebut.
“Usulan draft Perdanya sudah kita ajukan ke DPRD. Sayangnya belum diagendakan jadwal untuk dibahas. Mudah- mudahan, awal tahun baru Islam ini, Perda tersebut menjadi kenangan tak terlupakan oleh mereka yang kini akan berakhir masa jabatannya,” sebut Ria Saptarika.
Seperti diketahui, Ranperda zakat sudah ditunggu-tunggu kehadirannya oleh umat Islam di Kota Batam. Pada safari ramadhan 1429 H, Wawako sering ditanya tentang hal itu, termasuk saat ia melakukan safari tahun baru Islam 1430 H, ke sejumlah masjid yang ada di Kota Batam.
” Saya masih semangat kendati belum ada titik terang. Mudah-mudahan sebelum Juni 2009, Perda itu sudah disahkan dewan,” ulang Ria.
Safari Tahun Baru Islam 1430 H Wakil Walikota Batam, Ir Ria Saptarika ke Masjid Nurul Ishlah, Taman Mediterania, dilakukan guna memenuhi undangan pengurus dan jamaah masjid tempat tersebut. Sebelumnya, Ria mengunjungi Masjid Al-Kautsar, Perum PJB, Batu Aji.
Saat turun dari mobil BM 5 yang ditumpanginya, Ria disambut pengurus dan jamaah masjid Darul Islah, didampingi Kabag Kesra, M Syahir, dan Sekretaris Camat Batam Kota, Syaiful Bachri.
” Pergantian tahun baru islam ini harus sama-sama kita isi dengan meningkatkan kualitas ibadah. Semakin bertambah usia, mestinya kita harus semakin dekat dengan Allah SWT,” ujarnya
Diakhir kunjungannya, Ria juga mengingatkan jamaah masjid Darul Islah untuk selalu memperkokoh hubungan ukhuwah dengan warga muslim di Mediterania. Terhadap umat agama lainnya, berpedoman kepada anjuran nabi Muhammad SAW, ia minta memperlakukan tanpa memandang agama yang dianutnya.
“Kita umat Islam harus menjadi suri tauladan bagi umat lainnya. Utamakan silaturahim, berlaku adil dalam menjalankan perintah agama kita masing-masing. Prinsip lakumdinukum waliyadin harus kita pegang teguh,” terangnya
Diakhir kunjungannya Wawako menyerahkan bantuan untuk pembangunan masjid Darul Islah. Bantuan tersebut diterima salah seorang pengurus masjid Darul Islah, didampingi Kabag Kesra Muhammad Syahir.
“Sebagai kota yang memiliki Konsep Bandar Dunia Madani, kaum anshor dan muhajirin itu pada prinsipnya bersaudara dan saling mengayomi. Yang membedakan mereka hanya pada keyakinannya saja, yaitu keyakinan terhadap agama yang mereka yakini atau anut. Artinya, kendati berbeda agama, nilai persaudaraan harus tetap dipertahankan,” demikian Ria Saptarika (*)
Foto Lain
