Wawako Tutup Secara Resmi Acara AJARI IV di Kepri

1
152

Arung Sejarah Bahari IV.1Para Pemenang AJARI IV IMG_6132

Pelaksanaan Arung Sejarah Bahari IV ( 20 – 26 Juli 2009 )

Menguak Jalur Utama Pelayaran dan Perdagangan di Pusat Peradaban Melayu dimulai dari Tanjung Pinang, Bintan, Lingga dan terakhir di Batam dalam Tema Peserta Arung Bahari IV di Golden Prawn Bengkong Batam (24/7).

Laut merupakan faktor yang dominan dalam kehidupan bangsa Indonesia , mendiami beribu-ribu pulau yang antara satu pulau dengan pulau yang lainnya dihubungkan oleh laut dan selat. Kepulauan Indonesia atau yang oleh nenek moyang bangsa Indonesia sendiri disebut sebagai Nusantara Tidak dapat disangkal bahwa faktor-faktor geografis,  ekonomis, dan  historis  secara bersama-sama  mendorong  perkembangan kehidupan kemaritiman bangsa Indonesia. Secara geografis letak Indonesia yang berada di suatu iklim yang menyebabkan laut bagian dalamnya  mudah dilayari, karena di kawasan ini musim dan cuaca  relatif  lebih  tepat bisa diramalkan.

Secara fisik keistimewaan, lokasi, akses menuju lokasi, antar satu budaya dan budaya lain dipisahkan oleh laut atau sering disebut kemaritiman, namun dari sisi kemaritiman perairan yang ada di Nusantara adalah pemersatu yang mengintegrasikan ribuan pulau yang terpisah-pisah. Dalam proses perkembangannya tingkat integrasi dapat berbeda-beda baik secara geografis maupun secara politis, ekonomis, sosial dan cultural dalam sambutan Direktur Geografi Sejarah Bapak Drs Endjat Djaenuderadjat.

Mengingat bahwa Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan lebih dari 80% wilayah teritorialnya adalah laut, maka perspektif laut perlu dikembangkan dalam melihat sejarahnya. Laut dengan segala potensi geografis dan histories ditempatkan sebagai factor integrative dalam process to be Indonesia (proses menjadi Indonesia ). Perubahan maindset semacam ini diharapkan dapat mengatasi atau setidaktidaknya mengurangi factor-faktor disintegratif dalam kehidupan bersama sebagai sebuah bangsa. Dalam hubungan itulah kegiatan Arung Sejarah Bahari yang difokuskan di Laut Jawa ini diharapkan dapat memperkuat perubahan maindset dari continental perspective menjadi ocean perspective sehingga factor-faktor integrative lebih menonjol dalam merajut pengalaman kolektif kita bersama sebagai komunitas bangsa  kata Endjat.

Wakil Walikota Batam Bapak Ir H Ria Saptarika dalam sambutan nya dengan suasana keakraban kepada peserta arung sejarah bahari IV mengatakan, bagaimana suasana di Kota Batam dan bagaimana gonggong nya?, apakah sudah kenal dengan gonggong?, karena gonggong adalah makanan favorit dan makanan itu tidak ada di provinsi lain kecuali di Provinsi Kepulauan Riau ini.

Tentu bagi Kota Batam adalah kebanggaan tersendiri, kami merasa bahagia dan bangga, kami yakin sepulang nya apalagi adik-adik mahasiswa yang merupakan adik-adik mahasiswa yang tersebar diseluruh Indonesia, akan menjadi potensi atau rahmat bagi Kota Batam karena saling kenal mengenal antara satu sama lain imbuh Ria.

Ria melanjutkan, apa yang diharapkan sangat senang sekali apabila nanti dalam diskusi-diskusi ini akan mengangkat nama Provinsi Kepulauan Riau dalam bentuk tulisan-tulisan. Itu sudah otomatis apalagi di zaman tehnologi canggih ini seperti zaman internet dengan sekedar  blog saja, sudah akan menguntungkan banyak bagi Kota Batam. Khususnya Visit Batam 2010. Batam sangat optimis walaupun adanya ujian-ujian seperti dari krisis global, baik krisis ekonomi, kesehatan dan terror bom di Jakarta minggu lalu.

Batam dan apalagi membicarakan Kepri merupakan miniatur Indonesia . Provinsi Kepulauan Riau yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya, yakni merupakan pusat kerajaan Melayu dan Provinsi Kepri merupakan daerah kepulauan lebih dari 98% luas lautan dan daratan hanya 2% saja, yang di survey oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaaan Nasional (Bakosurtanal). Luas Provinsi Kepulauan Riau seluas 451.000 Km2. Dimana geografisnya lautan yang lebih luas dari pada daratan ucap Ria.

Ria sangat bangga dan yakin, nanti banyak yang bisa dihasilkan dari arung sejarah bahari IV maritim tempat yang dilakukan di Provinsi Kepualauan Riau ini yang nantinya akan menjadi masukan yang sangat berharga khusus bagi Kota Batam dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

Kota Batam punya pulau terluar NKRI yaitu Pulau Karang Nipah, berseberangan sekali dekat Negara Singapura. Pulau ini memang batas dari NKRI, maka kalau sampai menginjakkan kakinya di sana adalah hal yang luar biasa. Oleh karena itu Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sudah dilakukan beberapa kali barang siapa yang menginjakkan kaki di Pulau Nipah, Pemerintah Kota Batam memberikan sertifikat bagi yang pernah menginjakkan kaki di Pulau terluar NKRI. Wawasan bahwa di Batam ada pulau terluar NKRI sebelumnya hanya 3 ha dan setelah di reklamasi menjadi 63 ha serta sudah ada villa satu buah dan gedung pertahanan keamanan, dan lain-lain ujar Ria.

Terimakasih atas kunjungan dan program yang memasukkan Batam sebagai juga tempat yang dikunjungi, dan diharapkan ada mengangkat dari arung sejarah bahari IV maritim ini juga Kota Batam yang tentunya akan mengharumkan nama Kota Batam itu sendiri. Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil ‘alamin maka arung sejarah bahari IV saya nyatakan ditutup dalam sambutan  Bapak Ir H Ria Saptarika selaku Wakil Walikota Batam dalam penutupan peserta arung sejarah bahari IV di Kota Batam. <wr>

Foto Lainnya:

Arung Sejarah Bahari IV.4Arung Sejarah Bahari IV.5

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here