HUMAS PEMKO BATAM – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad meminta agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam mengecek persediaan bahan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu disampaikannya dalam rapat TPID Kota Batam dalam rangka “Resiko Tekanan Inflasi Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru”, Rabu (4/12) di Kantor Bank Indonesia.
“Perlu gambaran persediaan barang sampai akhir tahun. Distributor jaga distribusi barang dan pasokan,” ujar Amsakar.
Amsakar juga mengingatkan terkait harga tiket baik udara maupun laut yang cenderung naik menjelang Nataru.
“Pihak bandara dan maskapai jangan menaikkan harga tiket yang tinggi,” katanya mengingatkan.
Kepada Satgas pangan, Amsakar juga meminta untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) baik ke pasar maupun distributor. Ini bertujuan untuk mengecek harga di pasar dan persediaan komuditi di distributor. Cuaca ekstrim saat ini menurutnya juga harus menjadi perhatian karena akan berpengaruh pada harga ikan di pasaran.
“Jangan sampai ada distributor yang menahan satu komuditi karena ini yang dapat menyebabkan tingginya harga di pasar,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Mardanis memastikan ketersediaan bahan pokok jelang Nataru aman. Namun, elemen distributor tidak bisa menjamin kepastian harga.
“Kalau soal stok, Batam tidak pernah berkurang. Untuk Nataru cukup, distributor kita tahu tentang kebutuhan pangan di Batam,” ungkapnya.
Yang menjadi pekerjaan rumah bersama selanjutnya adalah harga. Mardanis menyebutkan distributor atau pedagang tidak diperkenankan memainkan harga. “Jangan ada yang menaikkan harga tanpa alasan yang jelas,” imbuhnya.
Salah satu cara yang tengah dilakukan oleh DKPP yakni mendorong produksi pangan lokal, yang paling potesial kini adalah komiditi sayur bahkan kini komiditi cabai hijau sudah mampu diswasembada. kebutuhan harian cabai hijau sekitar 3 sampai 4 ton.
“Kami terus lakukan upaya peningkatan produksi pangan,” tambahnya.
Senada dengan Mardanis, Distributor Cabai Ganti Sembiring menyebutkan hal senada. “Cabai hijau kita dari Barelang mampu penuhi kebutuhan Batam, dari luar hampir tidak ada lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Distributor Telur Aheng melaporkan bahwa stok komiditi ini aman. Hanya saja harganya mengalami kenaikan karena ayam petelur dari daerah pemasok telur yakni Medan banyak yang dipotong.
“Stok cukup, tapi harganya ini yang tak bisa ditentukan,” ungkapnya.(HMS)