Refleksi Tiga Tahun Dahlan-Ria (3)

0
187

Rumah Susun Untuk Antisipasi Keterbatasan Daya Dukung Batam

3-th-dahlan-ria22


Salah Satu Maket Rusunami di Batam Centre 05BATAM : Kota Batam sebagai bagian dari Provinsi Kepulauan Riau memiliki Luas wilayah daratan sebesar 715 km2 atau jika dibandingkan dengan Negerinya Lee Kuan Yeuw sekitar 115 Persen lebih besar, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1,570,35 km2 dengan jumlah penduduk pada bulan Februari 2009 sudah mencapai 915 ribu jiwa atau hampir mencapai 1 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk berkisar antara 8,6 persen setiap tahunnya.

Sejak dikembangkannya pulau berbentuk kalajengking ini sebagai salah satu kawasan pengembangan khusus, maka perkembangan sektor-sektor unggulan di Kota Batam seperti Industri, Perdagangan, Pariwisata dan Alih kapal juga mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga berdampak pada pertumbuhan penduduk yang cukup besar.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa penyediaan infrastruktur dasar di Kota Batam termasuk sarana permukiman seperti penyediaan Rumah Susun Sewa Murah bagi para pekerja di kota Batam bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai salah satu kota yang layak huni dan tetap menarik bagi Investor dengan semakin kecilnya angka rumah bermasalah yang selama ini menjadi momok bagi Pemerintah Kota Batam maupun Otorita Batam yang saat ini berafiliasi menjadi BP Kawasan FTZ Batam, ungkapnya.

Untuk itu sudah saatnya semua pihak yang mempunyai akses dalam penyediaan infrastruktur permukiman tersebut, bersama-sama bergandengan tangan dan menyatukan pemahaman bahwa penyediaan fasilitas tersebut harus sama-sama dikeroyok ramai-ramai sehingga solusi fasilitasi permukiman murah dan layak huni di Batam secara perlahan dan pasti dapat terpenuhi, harapnya saat diwawancarai beberapa media setelah mendapat penghargaan sebagai daerah yang berhasil mengelola Rusun dengan baik.

Saat ini sebanyak 31 twin blok Rusun type 21, 27 dan 36 telah dibangun dipusat-pusat kawasan industri yang ada di Batam untuk mengantisipasi kebutuhan pemukiman bagi pekerja dan masyarakat Batam sesuai karakteristik wilayahnya masing-masing. Yang saat ini sedang dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen PU dan akan dikelola Pemko Batam sebanyak 8 twin blok dan 1 twin blok dibangun oleh PT Jamsostek. Sementara sebanyak 18 twin blok akan dibangun oleh masing-masing Pemko Batam 2 twin blok, OB 2 twin blok, Menpera 4 twin blok serta Jamsostek 10 twin blok. Sebanyak 193 ribu pekerja yang bekerja disekitar 20 perusahaan yang tersebar di 5 kawasan pengembangan industri di Kota Batam siap untuk menempati dan menikmati fasilitas Rusunawa yang telah, sedang dan akan dibangun di Kota Batam.

Disamping itu juga Rumah susun sederhana milik (Rusunami) yang juga cukup potensial dalam mengantisipasi permasalahan pemukiman bermasalah di Batam, saat ini sedang dalam proses pembangunan sebanyak 34 twin blok yang akan dikelola Real Estate Indonesia (REI) dengan konsep pemukiman terpadu di kawasan Batam Centre yang ditandai dengan pelaksanaan ground-breaking pembangunan Rusunami tersebut oleh 3 menteri sekaligus beberapa waktu yang lalu.

Dinas Tata Kota Pemko Batam sebagai salah satu leading sektor dalam pembuatan regulasi dengan keharusan perusahaan untuk menyediakan tempat tinggal bagi pekerjanya, mendorong pengembang membangun perumahan sederhana untuk kelompok berpenghasilan rendah, mengoptimalkan penyelesaikan masalah ruli terutama yang berdekatan dgn kawasan industri serta mengembangkan program rumah susun pekerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah, saat ini telah mengambil kebijakan konkrit dengan memfasilitasi beberapa pembangunan Rusun di Batam serta mengelola dan membangun Rusun yang pembiayaannya didukung oleh APBD Kota Batam.

Kepala Bagian Humas Pemko Batam, Drs. Yusfa Hendri, M.Si, menyampaikan bahwa rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kota Batam yang dikelola oleh Dinas Tata Kota saat ini sebanyak 1 twin block yang terdiri dari 80 unit Type 27 dengan fasilitas yang tersedia seperti 1 unit kamar tidur, ruang keluarga dan ruang tamu termasuk dapur, pelayanan air dari ATB, fasilitas listrik dari PLN Batam, Ventilasi yang baik, lokasi Perparkiran yang akomodatif, ditambah penataan Taman yang indah, unit usaha perdagangan serta didukung sarana perkantoran dan petugas keamanan yang siap 24 jam bertugas menjaga keamanan di Rusun tersebut. Rusun yang berdiri tegak di sekitar kawasan industri Muka kuning tersebut terbangun dilokasi strategis dengan kontruksi bangunan 4 lantai dan dikelola secara khusus dengan mempekerjakan karyawan khusus yang diikat dengan sistem perjanjian kerja antara kedua belah pihak, katanya di ruang kerjanya tadi sore (3/3).

Mengingat kebutuhan masyarakat khususnya para pekerja di Kota Batam yang sangat tepat sasaran dengan penyediaan infrastruktur pemukiman dengan system perumahan vertikal, Dinas Tata Kota juga mengajukan serta mendukung program Pemerintah Pusat dalam penyediaan Rusun tersebut sehingga berdasarkan hasil Musrenbangnas Tahun 2008 yang bertempat di Jakarta, Program pengembangan Rusun di Kota Batam diakomodir dalam APBN 2009 di 3 kawasan Industri sebanyak 8 twin blok yang membutuhkan lahan sebesar 8 hektar yang terdiri dari bangunan pokok, sarana penunjang lainnya, kawasan terbuka hijau, lapangan bermain, rumah ibadah dan bangunan sekolah.

(*ttn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here