Perusahaan Pertambangan di Kupang Olah Bahan Mentah Di Batam

0
254

HUMAS PEMKO BATAM – Perusahaan pertambangan yang telah beroperasi lama di Kupang akan berinvestasi di Kota Batam. Perusahaan ini akan membawa bahan mentah dari Kupang untuk diproduksi di Batam. Hasil produksi selanjutnya akan diekspor ke dua Negara, India dan Australia. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menerima kunjungan rombongan calon investor Senin (27/8) di ruang kerjanya. Lokasi perusahaan akan dibangun di Dapur 12, Tanjung Uncang. Total nilai usaha yang akan diinvestasikan senilai US$ 30 juta.

Dipilihnya Batam sebagai tempat berinvestasi karena Batam sebagai kawasan bebas pajak. Selain itu tariff listrik di Batam murah dibandingkan daerah lain di Indonesia. Mengingat 60 persen operasional nantinya menggunakan listrik. Sebagai tahap awal memulai investasi, investor terlebih dahulu harus menyelesaikan Amdal Tambang.

“Usaha kami ini belum jalan, transaksi pun belum ada. Kami bertemu dengan Pak Wali untuk menyampaikan proses yang akan dilakukan salah satunya AMDAL. AMDAL ini salah satu yang krusial dan ini harus segera, jika tidak bisa diselesaikan bisa dibatalkan,” ungkap Martin perwakilan investor.

Jika perusahaan ini sudah aktif diakuinya akan banyak membutuhkan tenaga kerja. Untuk rekrutmen tenaga kerja, pihaknya akan mengambil tenaga kerja dari Batam terutama masyarakat sekitar. Untuk tenaga ahli Martin mengatakan pihaknya akan merekrut tenaga ahli dari Cina.

Rudi menyambut baik dan mendukung rencana investasi tersebut. Ia mengatakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam akan membantu proses perizinan yang diperlukan. Untuk persoalan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurutnya akan dikaji oleh konsultan.

“Saya akan bantu sepenuhnya dan saya wajib mendukung investor. Apapun permasalahannya akan kita bantulah,” katanya.

Harapannya, jika perusahaan sudah aktif agar dapat merekrut tenaga kerja lokal terutama masyarakat tempatan. Rudi meminta komitmen dari pengusaha agar tidak menggunakan buruh dari luar negeri, kecuali untuk tenaga teknis.

“Banyak orang tempatan yang bisa dipekerjakan sebagai tenaga kerja, mohon difungsikan sesuai skill. Saya tidak mau nanti ada tenaga buruh yang dipekerjakan dari luar, jika itu kedapatan maka perusahaan akan saya tutup,” tegasnya.

Menanggapi permintaan Walikota terkait Tenaga kerja lokal, Martin menyatakan komitmennya. Batam sebagai daerah industry, tentunya masyarakat lokal memiliki pengalaman dan bisa dimanfaatkan nantinya. “Kami akan mengambil tenaga ahli dari luar tapi jumlahnya tidak banyak akan direkrut dari Cina dan selebihnya buruh dari lokal,” sebutnya.

Turut mendampingi Walikota,  Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yusfa Hendri, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Herman Rozie dan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Suhar.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here