Walikota “Warning” Anak Buahnya

1
245

Walikota duduk bersama Faisal Basri-dalam-rapat-kadin-batam-ukBATAM– Dalam kaitan penerapan FTZ di Batam, Walikota Batam, Drs Ahmad Dahlan tidak mau ambil “pusing” dengan urusan perizinan yang ada di tangan Pemerintah Kota. Didepan pimpinan dan anggota Kadin Batam dan Kepri, ia tegaskan, siap menindak siapapun di pemerintah kota yang berupaya mempersulit proses pengurusan izin yang dibutuhkan kalangan dunia usaha.

Sikap tegas itu disampaikan Walikota Rabu (4/2/2009) pada seminar ekonomi KADIN yang berlangsung di Hotel Novotel Jodoh. Seminar dengan tema “Krisis Global dan Perkuatan Ekonomi Lintas Batas” tersebut mendatangkan narasumber Faisal Basri, Akademisi Universitas Indonesia ( UI) yang juga pengamat Ekonomi Nasional.

“ Jika ada teman di Pemerintah Kota yang mempersulit perizinan dimaksud segera laporkan kepada saya” tegas Ahmad Dahlan.

Seminar meningkatkan kemampuan berusaha yang dibuka Walikota Batam Ahmad Dahlan tersebut juga tampak dihadiri oleh Ketua Kadin Batam Nada Faza Soraya, Wakil Ketua Kadin Propinsi Kepri Alfan Suhaeri, serta beberapa pengusaha lokal, pengelola kawasan industri, pelaku usaha kecil mikro dan menengah yang tergabung di keanggotaan Kadin Batam.

“ Krisis finansial yang melanda dunia tentu saja membawa pengaruh terhadap perekonomian Indonesia termasuk Batam. Dari sisi letak, Batam diperhitungkan pusat karena menjadi kawasan terdepan untuk kemajuan industri manufaktur. Kontribusi yang diberikan Batam cukup mempengaruhi struktur dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh,” ujarnya.

Tumbuh 5,7 persen

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Nasional Faisal Basri, pada pemaparan kertas kerjanya menyampaikan,  sikap optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stabil di level 5,7 % pada tahun 2009 ini.

Prediksi Ketua Tim Ahli Ekonomi Kadin Pusat tersebut melebihi patokan pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,5%. “ Dalam situasi ekonomi seperti sekarang, strategi memanfaatkan “kesusahan Tetangga” menjadi cukup efektif bagi Batam, Bintan dan Karimun,” terangnya.

Di mata Faisal, struktur ekonomi Indonesia di tengah krisis global dewasa ini terbaik di kawasan Asia Tenggara. Pendapat tersebut disampaikannya karena Ekonomi Indonesia tidak begitu bergantung secara langsung kepada Amerika.

Pemicu lainnya penurunan harga BBM. Tanpa disadari Faisal mengatakan kebijakan tersebut rupanya menjadi pemicu bagi peningkatan produktivitas sektor ekonomi lainnya.

“Penyelenggaraan Pemilu 2009 juga membawa dampak positif terhadap perekonomian bangsa. Akibat adanya aktifitas kampanye partai dan caleg, berapa banyak rupiah yang beredar di tengah masyarakat. Ini sungguh diluar perhitungan pemerintah,” ungkapnya.

Terakhir, Faisal Basri menginginkan, dampak krisis global yang melanda dunia harus dimanfaatkan sebagai peluang investasi baru bagi Batam. Orang Batam katanya harus siap-siap menerima limpahan investasi baru dari kawasan sekitar, yang terbebani akibat resiko investasi yang cenderung belum berakhir.

“ Ini yang saya maksudkan sebagai strategi memanfaatkan kesusahan orang,” pungkasnya. (*)

1 COMMENT

  1. strateginya bagus pak, tetapi kalau yang menerima limpahan tidak siap, maka akhirnya akan ikut susah juga, perbaiki kelembagaan di kota batam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here