Pedagang Pasar Induk Tempati Kios Sementara

0
379

HUMAS PEMKO BATAM– Pemerintah Kota (Pemko) Batam memberi waktu selama seminggu kepada Pedagang yang berjualan di dalam Pasar Induk Jodoh dan pedagang buah di depan Top 100 Jodoh untuk pindah. Untuk merelokasi pedagang tersebut, Pemko Batam telah menyediakan kios sementara di belakang pasar buah. Kios yang disiapkan sebagai tempat relokasi lebih kurang berjumlah 200 kios.

Adapun jumlah pedagang yang aktif berjualan di pasar buah sebanyak 86 pedagang ditambah 27 pedagang buah. Agar pedagang segera relokasi ke kios yang telah disiapkan, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi bersama dengan Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad meninjau Pasar Induk, Senin (30/7).

“Tadi pagi kita sudah tinjau ke Pasar Induk. Kita minta supaya pedagang merelokasi sendiri. Pedagang kita pindahkan ke belakang pasar,” sebut Rudi.

Untuk nerelokasi pedagang tersebut, Pemko Batam telah memberikan surat peringatan (SP) sesuai protap dari SP 1 sampai SP 3 sudah diberikan ke pedagang. Diharapkan dalam waktu satu minggu pedagang sudah relokasi ke kios yang telah disiapkan itu. Pedagang yang direlokasi akan diundi untuk menentukan kios yang ditempati. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perebutan kios.

“Kalau diundi kan tidak ada yang curiga, kenapa yang ini di depan kenapa ini di belakang makanya system undi. Untuk bengkel posisinya di belakang,” katanya.

Pedagang yang direlokasi dalam tiga bulan akan menempati kios secara gratis. Untuk selanjutnya akan dibicarakan antara pemilik kios dengan camat. “Tiga bulan pertama gratis. Selanjutnya mereka sewa ke pemilik kios. Saya sudah minta Camat untuk dudukkan betul sama pemiliknya, supaya tidak ribut,” kata Rudi.

Rudi mengatakan setelah seluruh pedagang di dalam pasar induk keluar, Pemerintah Kota Batam akan memulai proses pembongkaran bangunan. Proses dimulai dengan menyelesaikan administrasi penghapusan aset.

“Setelah penghapusan aset baru kita buka. Kita bongkar semua karena bangunannya sudah miring,” sebut mantan anggota DPRD Kota Batam ini.

Pembangunan pasar induk baru nantinya akan menggunakan anggaran dari pusat. Pemko Batam melalui dinas terkait sudah mengirimkan surat ke Kementerian Perdagangan untuk bantuan pembangunan pasar ini.

“DED (detailed engineering design) tahun ini. Pembongkaran mudah-mudahan bisa tahun ini. Pembangunannya tergantung dari pusat. Tapi surat ke Kementerian Perdagangan sudah masuk,” sebutnya.

Pasar Induk ini rencananya akan dibangun dengan jumlah kios lebih dari 2.000 unit. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi mengatakan sejauh ini ada sekitar 1.808 pedagang kaki lima yang terdata. Terdiri dari 1.239 pedagang di Tos 3000 Jodoh, 139 pedagang Pasar Induk, dan 430 pedagang Jodoh Boulevard.

“Mereka ini yang nanti akan direlokasi ke Pasar Induk Jodoh setelah revitalisasi,” kata Zarefriadi.

Peninjauan ke Pasar Induk melibatkan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam. Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad dalam arahannya berpesan agar anggota Satpol PP tidak arogan dalam melakukan eksekusi di lapangan. Amsakar memuji anggota Satpol PP yang semakin solid di lapangan. Harapannya, sebagai anggota Satpol PP harus mengutamakan pendekatan persuasif kepada masyarakat saat melakukan pembongkaran.

“Anggota Satpol PP harus bekerja sesuai protap jangan melenceng. Saya tidak ingin anggota Satpol PP melakukan kesalagan dan memperlihatkan arogansinya.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here