HUMAS PEMKO BATAM– Rencana untuk melakukan pendalaman dan pembukaan alur pelayaran baru di Selat Malaka serta pengembangan Pulau Karimun dan Pulau Rempang Galang sebagai kawasan wisata dan industri disambut baik oleh Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad usai menghadiri rapat koordinasi dengan Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun serta Deputi II Bidang Pengembangan Jasa Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswondo Senin (15/1) di Kantor Gubernur, Dompak, Tanjung Pinang. Harapannya, dengan dilakukan pendalaman dan pembukaan alur di Selat Malaka, kapal-kapal yang melintas dapat berlabuh di Kota Batam. Namun demikian tetap harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari pendalaman alur yang dilakukan terhadap masyarakat sekitar.
“Khusus Pemko Batam, mana yang menjadi lokasi untuk pendalaman alur kita siap untuk support. Terlebih dahulu harus dilakukan perhitungan atas materi antara lain apa yang di dapat dari pendalaman alur dan sharenya seperti apa serta CSR untuk masyarakat. Kita siap untuk turun bersama-sama melakukan sosialiasi kepada masyarakat,” ungkap Wawako di ruang kerjanya.
Namun dimana pastinya titik pendalaman alur dilakukan, menurutnya belum dilakukan pembahasan secara detail. Tapi ditegaskan oleh Deputi II Bidang Pengembangan Jasa Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswondo bahwa Pemprov Kepri diberi waktu tiga bulan untuk menyiapkan regulasi Zonasi Wilayah Pesisir Pulau-pulau Kecil. Untuk itu, Pemprov Kepri menurutnya akan membuat kajian selanjutnya akan dibahas bersama dengan DPRD Provinsi Kepri untuk selanjutnya dijadikan Peraturan Daerah (Perda).
Dengan dilakukannya pendalaman alur ini maka akan semakin banyak tempat bagi kapal-kapal untuk berlabuh di Provinsi Kepri. Bagi Kota Batam ini akan membawa dampak positif karena dengan tingginya lalu lintas barang dan orang yang dapat menggerakkan sector jasa dan kepariwisataan maka akan berdampak pada perekonomian Batam.
Sementara untuk pengembangan pariwisata di Rempang Galang, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperjelas status lahan yang sampai saat ini masih status quo. Untuk mengembangkan Rempang Galang, Wawako mengatakan sudah ada pengusaha yang bersedia untuk membangun di sana. Harapannya, agar status Rempang Galang bisa segera diputuskan dan pemerintah pusat segera mengeluarkan KEK Sektor Pariwisata. Pengembangan kawasan Rempang Galang sebagai kawasan wisata menurutnya sesuai dengan stracing Pemko Batam yang kini tengah gencar menghidupkan sector pariwisata di Kota Batam.
“Harapannya agar untuk daerah yang dikembangkan segera perjelas status lahan dan KEK Kepariwisataan, nanti Pemko Batam bersama dengan BP Batam akan follow up ke pusat,” sebutnya.(HP)