BATAM : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono beserta beberapa orang menteri Kabinet Indonesia Bersatu seperti Menteri Perdagangan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Perindustrian didampingi oleh Gubernur Kepulauan Riau secara resmi meluncurkan Free Trade Zone Batam, Bintan dan Karimun ke dunia Internasional tadi pagi (19/01).
Bertempat di lokasi hunian dan mega wisata eksklusuf Ocarina, sejarah peluncuran FTZ BBK tersebut ditandai dengan pelepasan balon dan burung merpati ke udara serta bunyi sirene sebagai tanda resminya diberlakukan FTZ BBK dan seluruh perangkat hukum bahkan operasionalisasi paket ekonomi kompetitif tersebut sudah dipersiapkan secara matang sesuai prinsip-prinsip layanan cepat, akurat dan efisien.
Hal tersebut terungkap saat Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah memberikan laporan dihadapan Presiden RI beserta rombongan dan seluruh undangan bahwa dengan diluncurkannya FTZ BBK ini, maka secara resmi paket ekonomi kompetitif dalam bidang perdagangan dan pelabuhan bebas denga berbagai kemudahan-kemudahannya siap diluncurkan ke dunia Internasional, ungkapnya seraya meyakinkan para tamu dan undangan yang juga dihadiri para investor dan calon investor yang akan melaksanakn kegaiatn investasinya di ketiga pulau tersebut.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjelang detik-detik keberangkatannya bersama rombongan dari Jakarta ke Batam, masih menyempatkan diri memimpin rapat penting di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta terkait terjadinya kebakaran di salah satu tanki Depot Pertamina Plumpang menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh elemen masyarakat di provinsi Kepri yang telah membawa perkembangan yang sangat pesat di provinsi yang belum genap berumur lima tahun tersebut.
“Selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para pelaku usaha yang telah menanamkan modalnya di Provinsi Kepri sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi maupun memajukan kesejahteraan masyarakatnya”, ungkap orang nomer satu di Indoensia tersebut secara lugas seraya berharap kepada para Investor dapat berbuat lebih lagi karena semua perangkat untuk mendukung kondusifitas investasi telah kita disipakn termasuk dengan peluncuran FTZ tersebut.
Lebih lanjut Presiden mengaku kagum dengan Provinsi Kepri, dengan pertumbuhan ekonomi 7,2 persen dan berada di atas rata-rata Nasional ditunjang juga dengan angka kunjungan wisata yang berada pada urutan kedua setelah Bali dengan total kunjungan sebesar 1,6 juta wisatawan tahun 2008 yang lalu serta perkembangan insdutri dan perdagangan yang lebih maju untuk tetap dikembangkan semakin prospek lagi dengan tetap memperhatikan keasrian maupun kelestarian lingkungan sekitar, harapnya.
Setelah peluncuran FTZ BBK tersebut, Presiden SBY juga melakukan penanda tanganan 16 prasasti proyek-proyek dalam bidang Industri, perumahan, pariwisata, perhotelan, perkapalan (ship-yard) serta teknologi multimedia serta peresmian jembatan Sei Gesek yang berlokasi di Gunung Kijang, Bintan bersumber dari APBN 2008.
Setelah penandatanganan, Presiden SBY bersama Ibu Ani Yudhoyono juga didaulat melihat pameran potensi pembangunan industry, ekonomi, infrastruktur, pariwisata, alih kapal, kawasan terpadu hunian dan wisata, kawasan bisnis dan lainnya di sekitar acara tersebut.
Selanjutnya sore harinya, Presiden juga berkesempatan bertemu dengan para pengusaha dan tokoh masyarakat di Batam dan Kepri dengan agenda pemaparan Bapak Presiden terkait dengan konsep Pemerintah RI dalam mengantisipasi terpaan badai krisis global. Pertemua tersebut juga akan dimanfaatkan untuk mempertajam secara teknis 7 agenda pemerintahan SBY dalam menghadapi krisis global seperti mengurangi pengangguran, mengelola inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat, melindungi masyarakat miskin, menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan produktivitas dengan memberikan layanan perizinan yang mudah, singkat dan efisien.
Selamat Datang di Batam Bapak Presiden…
Moga berkenan dengan berbagai kekurangan kami selaku masyarakat Batam dan para Pemimpin kami di Batam. Kami sangat merindukan kebijakan Nasional yang mampu memacu geliat perekonomian di Batam dan Kepri seperti satu dasawarsa yang lalu.