Batam Raih Rating Kota Cerdas Indonesia 2017

0
391

HUMAS PROTOKOL BATAM– Pemerintah Kota (Pemko) Batam berhasil meraih Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017 oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk kategori Rating Kota Cerdas (Smart City). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla kepada Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Ahcmad yang mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Senin (11/12).

Batam yang masuk dalam kategori Kota Besar menerima 10 penghargaan. Prestasi yang diraih merupakan kerja keras Pemko Batam dalam menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan yang ada. Namun atas kerja keras yang dilakukan selama ini menurutnya ia bersama dengan Wali Kota tidak pernah berpikir untuk mendapatkan penghargaan.

“Dari 14 kriteria, Batam berhasil mendapat penghargaan 10 kategori. Mewakili Kota Besar, Batam ditunjuk untuk menjadi nara sumber,” ujarnya.

Kategori lain yang diperoleh Pemko Batam Rating Kesehatan Cerdas, Rating Ekosistem Inovasi, Rating Keamanan dan Kebencanaan Kota, Rating Ekosistem Kompetitif, Rating Ekosistem Teknologi Finansial, Rating Mobilitas, Rating Ekonomi Cerdas, Rating Lingkungan Cerdas dan Rating Kesiapan Infrastruktur. Diluar prestasi yang telah dicapai, Pemko Batam terus melakukan pembenahan untuk mengatasi persoalan kemasyarakatan. Persoalan infrastruktur, kemacetan, banjir, kemiskinan, perizinan menjadi perhatian besar Pemko Batam.

Untuk mengatasi kemacetan Pemko Batam telah menyediakan Trans Batam dan membangun fly over Simpang Jam. Terobosan dibidang infrastruktur, Pemko Batam setiap tahunnya menganggarkan di tiap kelurahan sebesar Rp1,1 miliar. Selanjutnya pelebaran jalan di Batam bagian barat yang telah dimulai tahun ini dan akan berlanjut hingga 2019 mendatang. Untuk penanganan banjir, Pemko Batam bersama OPD terkait telah menyelesaikan permasalahan drainase di beberapa titik. Pemko Batam juga tengah mengupayakan membeli peralatan untuk mengatasi persoalan banjir.

“Untuk pelayanan perizinan di Mal Pelayanan Publik Pemko Batam sudah mengintegrasikan 416 perizinan bersama dengan 30 lembaga dan instansi vertical dan lima diantaranya perbankan,” sebutnya.

Menurutnya indicator penilaian ini dilakukan langsung oleh ITB melalui Pemetaan  yang dilakukan melalui evaluasi mandiri oleh pemerintah kota dan kunjungan langsung ke pemerintah kota dan survei masyarakat (n=400) di beberapa kota terpilih. Kegiatan pemetaan ini merupakan kegiatan 2 tahunan dan dimulai pertama kali pada tahun 2015.

Dari informasi yang diperoleh terdapat 93 kota di Indonesia yang mengikuti proses penilaian RKCI 2017. Kota-kota tersebut dibagi menjadi kota besar, sedang dan kecil. Indikator penilaian kota besar adalah wilayah yang memiliki penduduk di atas 1 juta jiwa, kota sedang dengan penduduk antara 200 ribu hingga 1 juta jiwa, dan kota kecill di bawah 200 ribu jiwa. ada sebanyak 14 Kota besar, 43 kota sedang, dan 36 kota kecil.

Pemetaan dilakukan dengan menilai proses pengelolaan kota dari sisi utilisasi sumber daya, manajemen, integrasi dan keberlanjutan, e-government, strategi dan rencana serta menilai kualitas hidup dari sisi pelayanan, indeks kualitas hidup dan indeks lainnya, persepsi masyarakat dan penilaian terhadap inovasi kota. Untuk mengenalkan pemahaman mengenai Kota Cerdas, diadakan Talkshow Smart City dengan narasumber para stakeholder terkait, antara lain dari kementerian, Walikota, akademisi, dan industri.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here