Wawako Himbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim

0
406

HUMAS PROTOKOL BATAM- Pemerintah Kota (Pemko) Batam menghimbau agar masyarakat waspada dengan perubahan cuaca ekstrim dimusim hujan seperti saat ini. Terutama bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan pantai, sungai, titik-titik banjir dan di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur. Himbauan ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad usai meninjau korban tewan akibat longsor di TPA Telaga Punggur pada Jumat (10/11).

“Tolong warga waspadai fenomenal alam ini sampai tiga bulan ke depan akan datang,” katanya mengingatkan.

Berdasarkan kronologis di lapangan, sore itu seperti biasa korban, Rohaya (40) bersama satu orangnya tengah mandi di sumur umum tersebut. Longsor disebabkan akibat curah hujan yang tinggi terjadi longsor yang menutup bak lindi. Sementara di lokasi bak lindi terdapat sumur umum yang biasa digunakan oleh warga untuk mandi dan mencuci. timbunan sampah yang menutupi bak lindi bak lindi yang ada di TPA tertutup longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi. Beruntung warga berhasil mengevakuasi korban dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

“Kita dapat informasi bahwa bak lindi tertutup karena ada longsor. Longsor ini terjadi karena curah hujan tinggi dan merenggut satu orang korban. Korban meninggal bukan di lokasi pemukiman melainkan di karena almarhum mandi di sumur yang memang untuk umum,” jelas Wawako didampingi Plt. Dinas Lingkungan Hidup, Herman Rozie.

Wawako bersyukur karena warga setempat bersama dengan lurah dan camat cepat mengambil tindakan evakuasi. Karena longsor yang terjadi tiba-tiba sehingga korban tidak terselematkan. Beruntung anaknya yang ikut mandi dengan korban selamat karena terlempar ke pohon sehingga bisa menyelamatkan diri. Akibat kejadian ini, akan diupayakan untuk membangun sumur umum bagi masyarakat yang bermukim di sekitar TPA. Hal ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas terkait, DLH, Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan (Perakimtan) dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.

“Jika ada alternative maka lebih baik sumur warga dibuat jauh dari bak lindi,” katanya lagi.

Namun Wawako mengharapkan tidak ada lagi warga yang tinggal di kawasan TPA tersebut. Selain tidak baik dari sisi sosial tapi juga berdampak pada kesehatan. Dalam perjanjian kerjasama antara Pemko Batam dengan BP Batam bersama pejabat terdahulu luas TPA Telaga Punggur 46,8 hektar. Perkembangan terakhir sebagian, 20 hektar sudah di alokasikan dan tersisa 26,8 hektar untuk pengelolaan sampah di TPA. Harapannya dengan kepemimpinan Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam yang baru, Lukita Dinarsyah Tuwo bisa kembali ke jumlah semula.

“Secara aturan tidak boleh ada pemukiman di lokasi TPA. Tapi bagaimana nanti akan kita bahas dan di sini ada sekitar 471 KK,” katanya.

Wawako menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah di TPA adalah system menimbun bukan membakar, karena dengan membakar akan menimbulkan polusi. Jika menanam cosh yang dibutuhkan besar. Estimasi tidak smpai 20 tahun akan penuh jika pengelolaan sampah hanya di lahan seluas 26 hektar.(HP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here