HUMAS PROTOKOL BATAM– Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menghadiri acara silahturahmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan perantau minang yang ada di Kota Batam, Rabu (8/11) di Harris Hotel Batam Centre. Hadir dalam acara silahturahmi Gubernur Provinsi Sumbar, Iwan Prayitno, Ketua Bundo Kanduang Bety Asmery, Ketua Gema Minang dan Ketua Ikatan Keluarga Sumbar, Erwin Ismail.
Dalam sambutannya, Wali Kota menjelaskan bahwa Batam saat ini tengah membangun dan membenahi infrastruktur jalan. Pembangunan ini menurutnya bersentuhan dengan pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Dari 2000 pedagang yang terdata, Wali Kota menyebut sekitar 70 persen berasal dari Sumbar. Pedagang yang berjualan di pinggir jalan ini nanti akan dipindahkan ke Pasar Induk. Pembangunan jalan ini sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk menjadikan Batam sebagai Kota wisata.
“Dalam waktu dekat maskapai dari Korea akan masuk ke Batam seminggu dua kali. Ini jadi peluang dan harus dimanfaatkan warga Batam termasuk warga Batam yang berasal dari Sumatera Barat,” katanya.
Erwin Ismail Ketua Ikatan Keluarga Sumbar mengatakan tujuan kegiatan ini mempererat silaturahmi di tanah rantau. Bagaimana peran seorang perantau dalam membangun kampung halaman di tanah rantau. Demikian juga peran masyarakat minang di Kota Batam. Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar, Iwan Prayitno mengingatkan, sebagai perantau dan sudah menjadi warga Batam harus patuh dengan pemimpin dan adat istiadat melayu di Kota Batam.
“Org minang dimanapun berada tidak pernah konflik dengan masyarakat tempatan. Walaupun di Papua banyak orang Minang tapi tetap kompak dan ini sesuai falsafah Minang dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Orang Minang selalu berpikir untuk kemajuan, baik di daerah asal maupun di rantau,” jelasnya.
Ia juga berpesan agar tetap membawa jati diri Minang tanpa egois sektoral etnik dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Iwan juga mengatakan bahwa kehadirannya di Batam dalam rangka Sumbar Expo yang merupakan program tahunan Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ada di Sumbar. “Tahun lalu kegiatan ini dilaksanakan di Bandung, Bali dan Jakarta. Adapun kegiatan Sumbar Expo ini sebagai ajang promosi wisata dan investasi. Juga menampilkan kegiatan budaya dan seni dari Provinsi Sumbar.(HP)
“Sumbar 84 persen usaha mikro sisanya kecil menengah. Yang memiliki usaha besar justru dirantau. Binaan Pemprov yang dipromosikan melalui kegiatan Sumbar Expo. Acara ini berlangsung selama empat hari, dari Kamis (9/11) sampai Minggu (12/11).