Perayaan Kemerdekaan Berpotensi Jadi Agenda Pariwisata

0
260
Humas Protokol Batam – Perayaan Hari Kemerdekaan RI di Kota Batam setiap tahunnya diisi berbagai kegiatan. Tiap kecamatan membuat acara masing-masing yang sesuai dengan kondisi lingkungan.
Beberapa yang khas dari Batam adalah lomba dayung Sea Eagle Boat Race di Belakangpadang, Pesta Anak Pantai di Tanjungriau Kecamatan Sekupang, dan Pesta Anak Pulau di Galang.
“Pesta anak pulau ini sangat potensial umtuk dikembangkan jadi event pariwisata yang sudah terinventarisir sebagai agenda rutin. Karena ini hal yang tak biasa bagi wisatawan mancanegara. Jarang mereka lihat kolek jalan, dan warna warni sampan layar,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad di Sembulang Galang, Minggu (20/8).
Namun yang perlu dilakukan agar wisatawan mau berkunjung adalah penyusunan paket wisata yang terintegraai. Sehingga ketika mereka datang ke Batam, bisa menikmati berbagai objek.
Misal paket dibuat untuk pulau-pulau di Kecamatan Galang. Karena di kecamatan ini banyak lokasi menarik bagi para pecinta wisata bahari.
“Pulau Mubut, Pulau Abang, Pulau Labun. Di situ sudah ada tempat menginap. Bisa kegiatan snorkeling, diving, terumbu karangnya bagus. Kalau bisa diinisiasi sebagai paket yamg terintegrasi, luar biasa,” ujarnya.
“Saya akan coba sampaikan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Bagaimana membangunan pola yang terintegrasi, mulai dari lihat pesta anak pulau, keliling pulau, sampai menyelam. Saya kira jualannya menarik sekali,” sambung Amsakar.
Pariwisata, kata dia, menjadi sektor tumpuan Batam ke depan. Oleh karena itu perencanaannya harus dipersiapkan dari sekarang.
“Kalau tidak, bisa terlambat lagi pelaksanaannya. Sekarang ini masih secara parsial. Tidak terkoordinasi dengan baik. Contoh sederhana Kenduru Seni Melayu. Kalau dikemas lebih baik, saya kira luar biasa itu yang akan datang,” kata dia.
Sementara itu, Camat Galang Amri Amis mengatakan berbagai kegiatan dilaksanakan dalam Pesta Anak Pulau. Mulai dari turnamen sepakbola, turnamen bole voli, beragam perlombaan anak-anak, panjat pinang, hingga lomba joged 60-an.
Adapun puncaknya adalah Lomba Kolek, sampan layar. Lomba dibagi dua kategori yakni kolek 9 dan kolek 7. Angka menggambarkan jumlah awak yang ada di atas kapal.
“Pesertanya dari pulau-pulau di Galang, ada juga yang dari Bulang, Belakangpadang, bahkan Moro Karimun. Ini agenda tahunan, tapi kita tingkatkan event-nya. Tahun ini kita tambah dengan lomba jong, perahu layar tanpa awak,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here