Palapa Ring Barat Ditargetkan Selesai Akhir 2017

0
254
HUMAS PROTOKOL BATAM – Proyek Palapa Ring Barat ditargetkan selesai akhir 2017 ini. Hal ini disampaikan Menteri Kominfo RI, Rudiantara, saat peresmian penggelaran kabel laut proyek Palapa Ring Barat di Kabil, Batam, Minggu (6/8).
“Palapa Ring Barat ini kontraknya sebetulnya Februari 2018. Tapi kita sampaikan, kalau bisa selesai di akhir 2017,” kata dia.
Ia menjelaskan proyek Palapa Ring untuk bagian darat sudah selesai. Tinggal berikutnya menyimpan kabel di laut. Ada dua cara penyimpanan kabel di laut, yaitu ditanam atau dibiarkan menggantung begitu saja. Hal ini harus menjadi perhatian dalam prosesnya.
“Kenapa ada Guskamla, jajaran yang berkaitan dengan laut, MoU dengan Bakamla. Karena membangun kabel laut, meletakkan kabel laut, menggali untuk mengubur kabel laut itu satu hal. Yang harus kita perhatikan adalah bagaimana memelihara dan menjaga, terutama jangan sampai digaruk. Ada kapal buang sauh, jangkar, ditarik. Itu permasalahan kita. Bukan hanya membangun tapi lebih penting memelihara dan mengoperasikannya,” paparnya.
Rudiantara menjelaskan bahwa Palapa Ring memiliki konsep seperti tol laut, hanya produk yang didistribusikan adalah internet. Palapa Ring ini akan menghubungkan semua ibukota kabupaten/kota di seluruh Indonesia, terutama yang belum dijamah internet berkecepatan tinggi.
“Ini adalah tol informasi. Itulah konsep Palapa Ring. Palapa Ring akan masuk ke seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Semua harus selesai 2019, barat, tengah, timur,” ujarnya.
Sedangkan untuk daerah remote atau terpencil sama sekali, yang tidak terjangkau Palapa Ring, pemerintah sudah merencanakan pembuatan High Throughput Satellite (HTS). Satelit yang ada sekarang, kata Rudiantara, merupakan satelit komunikasi yang harus dikonversi lagi menjadi internet. Sedangkan HTS nanti, hasil keluarannya langsung berupa internet berkecepatan tinggi yang lebih efisien.
Proyek HTS ini rencananya dimulai setelah Palapa Ring selesai. Dan ditargetkan rampung pada 2021. Pengoperasiannya diserahkan ke badan usaha yang lebih berkompeten sebagai operator.
“Setahun atau dua tahun setelahya, hampir tiga ratus ribu sekolah, 75.000 desa, sepuluh ribu kecamatan, Puskesmas, Polda, Polres, Polsek, Kodim, Korem, Koramil, dan lainnya sudah bisa menikmati internet berkecepatan tinggi. Tidak bisa mengandalkan darat, sebagian itu harus menggunakan satelit,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here