Wawako Jamin Semua Siswa SMAN 1 Diterima

1
204

BATAM – Wakil walikota Batam, Rudi menghadiri rapat pertemuan orang tua siswa kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Batam, Senin (3/8). Pertemua ini terkait over kuota siswa di sekolah unggulan di Batam tersebut.

Kepala sekolah SMA Negeri 1 Batam, khaidir mengatakan tahun ajaran ini memang mengalami over kuota. “Kegiatan belajar masih tertunda karena membludaknya peserta dudik baru,” katanya.

Menurutnya,  awalnya, sesuai kapasitas, SMA Negeri 1 Batam menerima 6 kelas sebanyak 216 siswa melalui ppdb online. “Namun yang di
Terima mencap 482 siswa atau 13 kelas,” paparnya.

Menurut Khaidir membludakna peminat karena animo masyarakat sang tinggi untuk menyekolahkan anaknya di sekola unggulan. “kabarnya hari ini masih ada 3-4 anak agi yang mau masuk,” akunya.

Saat ini, sebut Khaidir banyak beredar isu anak-anak di luar kuota akan dikeluarkan. “Jangan termakan isu. Mari selesaikan dengan dengan kepala dingin,” masih katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin mengatakan Pemko Batam berusaha menjamin kualitas dan mutu pendidikan. “Ini memang sudah terlanjur jadi masalah. Hadapi dengan tenang. Kita cari solusi yang terbaik,” imbuhnya.

Komite iskandar alamsyah mengatakan sikapi dengan hati yg dingin. Jang emosi dalam menghadapi.permasalhan ini. Demi.anak anak. Cari sokusi yg yerbak. Semua emang oingin sekola di tempat unggulan. Tdk ada diskuakifikasi.
Pelajaran sangat berat
Animi masyarakat sang tingi. Beri silusi utk pimpinan spy ada jalan keluar.

Wawako Batam, Rudi mengatakan merupa tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan sekolah dan pendidikan bagi masyarakat. “Masalah daya tampung memang selalu menjadi polemik tiap tahun,” katanya.

Rudi menjamin 216 anak yang diterima meluinjur PPDB online tidak akan diganggu gugat. “Sisanya harus dipikirkan dengan berbagai pertimbangan misalnya sanggup atau tidak gurunya,” imbuh Rudi.

Menurut Rudi,  polemik ini merupakan tahun terakhir. “Tahun-tahun depan ikuti aturan yang berlaku,” paparnya.

Rudi menjelaskan, pemerintah menerapkan sistem penerimaan untuk ditaati. Hal ini untuk menjamin kualitas dan mutu pendidikan. Sistem ini hars dija sama-sama. “Jangan dipasakan. Pada dasarnya yang pintar akan naik sendiri dan yang tidak sanggup akan tersingkir,” imbuhnya.

Namun demikian, aku Rudi, siswa yang sudah ditetima tidak akan dikeluarkan. Pemerintah bersama sekolah dan dinas pendidikan akan mencari solusi. “Semua akan sekolah. Solusinya doubel shift atau belajar di laboratorium,” jelasnya.

Dengan tegas Rudi meminta tahun depan semua masyarakat Batam mematuhi aturan yang telah ditetapkan supaya hal ini tidak terulang. “Sekolah ini sudah grade A, namun karrna masalah ini jadi turun. Tidak boleh lagi ada kejadian seperri.ini,” tegasnya.

1 COMMENT

  1. Mudah mudahan di temukan solusinya yang terbaik buat adik adik kita untuk mendapatkan tempat sekolah yang terbaik ,kami selau mendoakan yang terbaik

    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here