Menyongsong MEA, 616 Siswa SMK Negeri Mengikuti Uji Sertifikasi Profesi

0
231
Wakil-walikota-menyaksikan-seorang-siswi-memperagakan-cara-membubutBatam – Sebanyak 616 siswa-siswi SMK Negeri di Batam mengikuti Uji Sertifikasi Profesi Tahun 2015. Uji sertifikasi ini dilaksanakan di Convention Centre Batam Skills Development Centre (BSDC) SMK Negeri 1 Batam, 20-30 April 2015.
Peserta uji sertifikasi terdiri dari 478 siswa SMKN 1, 27 siswa SMKN 3, 30 siswa SMKN 4, 37 siswa SMKN 5, dan 44 siswa SMKN 6 Batam. Mereka adalah pelajar kelas XII yang baru saja menyelesaikan ujian nasional, pekan sebelumnya.
Uji Sertifikasi Profesi Siswa SMK Negeri se-Kota Batam Tahun 2015 ini dilaksanakan dengan menggunakan dana IMTA (izin mempekerjakan tenagakerja asing). Pelaksanaan uji sertifikasi bekerjasama dengan tiga lembaga sertifikasi profesi (LSP). Ketiganya yakni LSP Logam dan Mesin Indonesia untuk bidang teknik permesinan dan welding, LSP Telematika Jakarta untuk teknik komputer dan jaringan (TKJ), serta PT Festo Jakarta untuk bidang otomasi industri, elektronika industri, dan mekatronika.
“Sertifikatnya nanti berlaku nasional. Tujuannya untuk memberi bekal kemampuan kompetensi bagi siswa yang lulus tahun ini. Sehingga mampu bersaing dalam persaingan tenaga kerja global khususnya dalam menghadapi Masayarakat Ekonomi Asean (MEA) di akhir 2015,” kata Direktur BSDC, Lea Lindrawijaya.

Menurut Kepala SMKN 1 Batam ini, tahun 2016 mendatang, uji sertifikasi akan kembali dilaksanakan dengan melibatkan siswa SMK swasta. Sehingga lulusan seluruh SMK di Batam sudah berkompeten dan dinyatakan siap terjun ke dunia kerja sesuai kompetensinya masing-masing.

Wakil Walikota Batam, Rudi menyambut baik pemanfaatan dana IMTA yang digunakan untuk pelajar Batam. Karena secara tak langsung bisa menjawab tantangan yang akan dihadapi di akhir 2015 nanti.
“Ini pertama kali dilaksanakan Batam. Mudah-mudahan tidak berhenti di sini saja. Ini sangat berguna karena tamatan SLTA Batam cukup banyak. Dan tidak semuanya begitu selesai bisa kuliah. Ini perlu kita tangani cepat. Kalau tidak mampu bersaing, kita akan ketinggalan,” ujarnya.
“Saya kira anggarannya besar IMTA ini, mudah-mudahan di APBD Perubahan bisa ditambah, supaya lebih banyak pesertanya. Yang penting kesepakatan antara pemko dengan dewan,” kata Rudi.
Ia juga berpesan kepada Dinas Tenagakerja untuk merangkul perusahaan-perusahaan yang ada di Batam supaya bisa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan sertifikasi berikutnya. Rudi berharap semoga dengan sertifikasi ini bisa membantu baik pemerintah maupun perusahaan.
Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riky Indrakari optimis uji sertifikasi yang dilaksanakan kali ini bisa menjadi pendorong bagi perusahaan di Batam untuk melaksanakan hal senada.
“Kami optimis ini menjadi stimulan. Kami harap CSR (tanggungjawab sosial) perusahaan juga bisa dipakai untuk ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kushadi Yahya dari pembina asosiasi praktisi HR mengatakan sertifikasi ini penting sebagai proteksi bagi tenaga kerja lokal di era MEA 2015 nanti. Ia mengingatkan bahwa tak ada alasan bagi dunia industri untuk menolak anak-anak tempatan yang sudah memenuhi standar kompetensi melalui uji sertifikasi ini.
Hal senada diutarakan Wakil Walikota, Rudi. Ia berharap semoga dengan adanya sertifikasi ini, siswa lebih mudah mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang ada di Batam.
“Tapi punya sertifikat ini bukan berarti selesai di sini saja. Harus naik level lagi. Supaya suatu saat nanti bisa naik grade. Jadi jangan lupa belajar, belajar, belajar. Supaya Batam lebih baik,” pesannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here