BATAM – Walikota Batam, Ahmad Dahlan didampingi pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Batam menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya mantan Perdana Menteri Pertama Singapura, Lee Kuan Yew dengan mendatangi konsulat jenderal Republik Singapura di Batam, kamis (26/3). Rombongan diterima langsung oleh Konsul Jendral Republik Singapura di Batam, Mr. Gavin Chay dan langsung menuju ruang perpustakaan yang telah disulap menjadi ruang duka bagi siapa saja yang ingin menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya the Founding Father Negara Singapura tersebut.
“Saya atas nama pemerintah kota batam dan masyarakat batam mengucapakan turut berbelasungkawa dan duka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya mantan perdana menteri pertama singapura, Lee Kuan Yew. Banyak sekali jasa dan peran beliau bagi batam sejak awal batam dibangun”, ujar Wako.
Di ruangan tersebut wako juga mengisi buku duka yang telah disiapkan oleh pihak konsulat jendral Singapura. Selain menuliskan ucapan berduka cita, wako juga berharap hubungan Batam khususnya dan Indonesia pada umumnya terus bersahabat dan bekerjasama dengan Singapura demi kemajuan bersama.
Kepada media, Ahmad Dahlan mengatakan Mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, memiliki peran penting dalam awal pembangunan Batam sebagai kota industri. “Pembangunan Batam didukung penuh oleh Lee Kuan Yew,” tuturnya.
Wako menambahkan, Lee Kuan Yew sangat populer di Kepulauan Riau dan Batam khususnya, karena dahulu arus informasi justru lebih banyak didapatkan dari negara tetangga tersebut. “Beliau sangat populer di batam khususnya dan di kepri. Kesan lain tentang beliau adalah sosok yang visioner”, kisahnya.
Sementara itu Gavin Chay atas nama pemerintah dan masyarakat Singapura menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan kepedulian dari pemerintah dan masyarakat Kota Batam. Singapura sangat kehilangan atas wafatnya Lee Kuan Yew. Gavin menambahkan, sebelum wafat, Lee Kuan Yew selalu menanyakan kondisi dan perkembangan di Batam. Beliau tetap memegang teguh konsep pembangunan 3 negara yang dikenal dengan Sijori, Singapura Johor Riau bersama kedua sahabatnya, mantan presiden Indonesia, Soeharto dan mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Muhammad. “Lee Kuan Yew tidak hanya ingin melihat Singapura maju, tetapi tetangga juga, Indonesia dan Malaysia,” kata dia mengenang pemimpin Singapura yang telah meninggal dunia itu.
Di akhir kalimat, Gavin Chay menuturkan ada satu momentum penting yang tidak akan terwujud bagi Singapura dengan wafatnya Lee Kuan Yew adalah merayakan peringatan emas 50 tahun kemerdekaan Singapura pada tanggal 9 Agustus 2015 bersama The Founding Father Singapura tersebut.