Batam – Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengaku sangat terbantu dengan sistem komputerisasi dalam ujian penerimaan CPNSD tahun ini. Pasalnya masyarakat tidak lagi berbondong-bondong “menitipkan” sanak familinya untuk lolos tes.
“Kalau dulu banyak SMS atau fotokopi kartu peserta yang dikirim ke saya, minta tolong dibantu. Walaupun tidak saya akomodir. Sekarang mungkin tidak sampai 10 SMS yang masuk, sama dua copy pendaftaran. Ini artinya masyarakat betul-betul well informed, masyarakat cukup tahu dengan sistem ini, sehingga tidak ngerepotin, tidang ngerecokin,” ujar Dahlan saat meninjau hari pertama pelaksanaan tes kemampuan dasar penerimaan CPNSD Kota Batam tahun 2014 di Universitas Putera Batam di Tembesi, Rabu (26/11).
Menurut Dahlan, sistem Computer Assisted Test (CAT) yang dipakai dalam tes tahap awal ini betul-betul objektif. Karena peserta bisa langsung mengetahui nilainya begitu selesai ujian. Sehingga bisa dikatakan, yang akan menjadi pegawai negeri sipil nantinya adalah selektif dari sistem ini.
“Perubahan signifikan dilakukan BKN dalam sistem penerimaan ini, menggunakan IT. Ini sangat bagus karena betul-betul transparan. Saudara saya pun atau adiknya bapak-bapak dari BKN ini kalau tidak lulus ya tidak lulus,” ujar Dahlan.
Ia mengatakan meski Batam punya lapangan kerja yang bagus, ternyata tidak menjamin peminat CPNS sedikit. Ini terlihat dari animo masyarakat yang mendaftar capai angka lebih dari 3.000 peserta. Sementara jumlah yang akan diterima nantinya hanya 94 orang.
“Adik-adi punya tekad yang baik, niatkan bertujuan yang baik. Tidak hanya yang penting dapat kerja. Tapi niatkan tujuannya menjadi pegawai negeri yang baik. Adik-adi harap tenang. Pikiran tenang. Semoga adik-adik semua dapat hasil terbaik semuanya,” pesan Dahlan kepada peserta tes sebelum memasuki ruangan ujian.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan Dahlan untuk menyampaikan terima kasih kepada Universitas Putera Batam yang telah memfasilitasi pelaksanaan TKD. Bahkan dengan fasilitas yang ada, Batam bisa menyelesaikan ujian dalam dua hari saja.
Selain memberikan pengarahan, Dahlan juga sempat memantau pelaksanaan ujian melalui tayangan CCTV. Pada tiap ruang terpasang dua unit kamera pengawas.