Batam – Pulau Batam mempunyai luas 415 km persegi, dengan 33 persen lahan hijau. Meski sudah melebihi ketentuan dari segi tata ruang, Walikota Batam Ahmad Dahlan mengakui bahwa wilayah yang ia pimpin masih kekurangan ruang terbuka hijau.
“Anak-anak kita sekarang tidak seperti kita dulu. Dengan adanya kemajuan teknologi, anak-anak kita terjebak semua di dalam ruangan. Kalau ada internet d rumah, dia main internet di rumah, atau dia ke warnet. Hal ini juga terjadi karena kurangnya ruang terbuka hijau yang bisa digunakan untuk beraktivitas,” kata Dahlan saat meresmikan Taman Tuan Putri PKK di Jalan Gajah Mada Sekupang.
Taman yang berada tepat di tepi jalan raya ini memiliki luas 1,3 hektare. Sebelumnya taman ini dikenal dengan nama Taman Gajah Mada. Namun karena pengelolaannya akan diserahkan kepada PKK Kota Batam, maka namanya pun berganti.
Dahlan berharap dengan adanya taman ini, anak-anak di sekitar lokasi taman semakin sering bermain di luar rumah. Tentunya dengan kegiatan yang positif seperti berolahraga. Karena di taman ini juga tersedia jogging track dan jalur sepeda.
“Secara umum kita tidak banyak ruang terbuka hijau. Yang paling besar dan memenuhi standar adalah Engku Putri Batam Centre. Itupun saya diprotes penggiat lingkungan hidup, kenapa dibangun bangunan MTQ, karena mengurangi space ruang terbukanya,” kata Dahlan.
Namun ia berjanji selama masih menjadi Walikota Batam, sisa pojokan Engku Putri yang dekat dengan Masjid Raya tidak akan diganggu pembangunan. Karena bila pojok ini dibangun juga, maka Engku Putri tak lagi penuhi standar sebagai ruang terbuka hijau.
Sebagai komitmen untuk memberikan ruang aktivitas warga, Dahlan juga mencanangkan program satu kecamatan satu taman hijau. Saat ini baru ada di Sekupang dan di Simpang Frengky Batam Centre. Ia berharap kecamatan lain pun membuat ruang terbuka seperti ini.
“Di Jodoh Nagoya, tak ada lagi ruang terbuka hijau. Tapi saya apresiasi ibu-ibu PKK Lubukbaja yang giat jaga lingkungan,” ujarnya.
Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono Batong mengatakan taman ini dibangun atas dasar program P2KH. Dan program dari Direktur Perkotaan Dirjen Tata Ruang Kementerian PU ini sudah berjalan baik di Batam. Bahkan Batam merupakan yang terbaik se-Sumatera. Meski, diakui Gintoyono, masih banyak kekurangan dari hijaunya Kota Batam.
Menurut Gintoyono, taman ini dibangun dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Dengan rinciang Rp 800 juta dari dana P2KH pemerintah pusat, dibantu Rp 500 juta dari anggaran daerah.
“Dengan luasan yang cukup besar, masih banyak yang harus dilengkapi untuk memenuhi standar ruang terbuka hijau,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penanaman pohon, peninjauan kebun bibit tanaman di Taman Tuan Putri PKK, pameran kerajinan daur ulang, serta penyerahan piagam kepada empat sekolah yang dinilai aktif menjaga lingkungan. Keempat sekolah ini adalah SDN 008 Sekupang, SMPN 25 Batam, Sekolah Kalista, dan SMAN 4 Batam.