BATAM – Masyarakat Batam akan segera menikmati fly over atau jalan layang. Kementrian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun dua fly over arah Nagoya menuju bandara di simpang Jam dan Simpang Kabil.
Wakil Walikota Batam, Rudi mengatakan rencana pembangunan akan dilaksanakan pada 2015 mendatang. “Pembangunan jalan layang ini akan memakan waktu selama tiga tahun. Diperkirakan selesai 2017 mendatang,” katanya.
Pembangunan jalan layang ini, menurutnya karena sudah banyak keluhan dari masyarakat sering terjadi kemacetan parah di kedua simpang tersebut pada jam-jam tertentu. “Pembangunan jalan layang ini untuk memudahkan masyarakat dan mengurangi tingkat stress akibat jalan macet setiap berangkat dan pulang kerja,” imbuhnya.
Pembangunannya, sebut Rudi, jalan layang di Simpang Jam akan dibangun 150 meter dan memakan anggaran sebesar Rp157 milyar selama tiga tahun. Jalan layang di Simpang Kabil sepanjang 425 meter membutuhkan anggaran Rp425 milyar selama tiga tahun. “Detail engineering Design (DED) sudah disiapkan kementrian PU, tinggal pengerjaannya saja,” paparnya.
Dengan pembangunan ini, tentu aktivitas lalu lintas akan terganggu. Pemko Batam sudah menyiapkan jalan alternatif bagi para pengguna jalan. Pemerintah, imbuhnya meminta masyarakat untuk bersabar dan menjaga ketertiban supaya tidak terjadi masalah selama pengerjannnya. “Selama tiga tahun aktivitas jalan akan terganggu. Tapi setelah selesai kan masyarakat juga yang akan menikmati,” akunya.
Pengerjaan jalan layang ini sesuai dengan SK Menteri PU. Kementrian PU meminta Pemko Batam untuk mengkondisikan instansi yang berkaitan seperti kepolisian dan BP Batam karena akan mengganggu lalu lintas ada juga taman dan reklame yang harus dibongkar. “Pemko Batam akan mengundang seluruh instansi yang terkait sepeti Dinas Perhubungan, Dinas Pertamanan, Kepolisian, Dinas Pendapatan, BP Batam dan lainnya. Pemko Batam akan minta Kementrian Pu untuk menjelaskan segala sesuatu terkait jalan layang ini,” kata Rudi.