Walikota Batam, Ahmad Dahlan menjadi pembicara pada Seminar Perekembangan Batam, Selasa (11/3) di Kampus Stikes Mitra Bunda Persada. Kota Batam sebagai Kota Industri, membutuhkan Sumber Daya Manusia yang handal untuk mendukung pembangunan Batam.
Rektor Stikes Mitra Bunda Persada, Mawardi Badar menyampaikan saat ini sekolah ini memiliki 400 orang mahasiswa, dan sudah meluluskan 350 orang mahasiswa. Sementara dari jumlah SDM, memiliki 30 orang dosen. Semenjak berdiri 2001 lalu, akademi kesehatan ini selalu meningkatkan mutu dan pada 2009 menjadi Sekolah Tinggi. Saat ini Stikes Mitra Bunda Persada memiliki 3 Program studi yakni program Sarjana keperawatan, D3 keperawatan dan D3 Kebidanan. “Tak hanya itu, pihak sekolah juga akan menambah dua program studi yakni program S1 farmasi dan program profesi Keperawatan,” katanya.
Tujuan seminar ini mendorong mahasisiwa terus bekarya, untuk Batam dan Kepulauan Riau. Stikes ini didirikan dengan semangat. Kawasan Stikes ini sebelumnya merupakan daerah hiburan sekarang menjadi tempat pendidikan “Dulu hanya 17 orang mahasiswa dan banyak orang tidak yakin dengan Stikes ini,” paparnya.
Sekedar mengenang, kata Mawardi, banyak perawat dari luar Batam yang tidak bisa menyuntik pasien. “Hal ini menjadi motivasi mendirikan Sekolah ini,” imbuhnya
Walikota Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutanya mengatakan bahwa Stikes ini mampu menjawab kebutuhan akan tenaga perawat di kota Batam. Walikota berjanji akan membantu di bidang pembangunan stikes ini. “Hal ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam memajukan pendidikan Batam,” katanya.
Dahlan memaparkan, Batam didesain sebagai kota industri, pariwisata, perkapalan dan jasa. “Batam memang tidak memiliki sumber daya alam untuk diolah. Untuk itu perlu memberdayakan sumber daya manusia,” paparnya.
Disebutkannya, Batam selain sebagai daerah perbatasan dan jalur pelayaran internasional, juga jadi daerah industri, alih kapal, jasa dan pariwisata.
Menurutnya, di Batam terdapat sembilan kawasan industri dan terdapaat lebih kurang seribu pabrik yang mayoritasnya merupakan perusahan asing. Batam lanjutnya merupakan daerah perdagangan ekspor dan impor. Batam juga merupakan daerah pariwisata. Terbukti secara nasional, Batam menjadi urutan ketiga yang sering dikunjungi wisatawan asing. Setelah Jakarta dan Bali.