Jong Race Kembali Digelar di Batu Besar

0
317

Pelepasan Jong di Pantai Melayu Batu Besar Foto: IwanBATAM – Sebanyak 320 lebih perahu jong berlayar di tepian laut Batu Besar Kecamatan Nongsa Batam, Sabtu (8/3). Perahu-perahu tak bernakhoda ini sedang bertanding dalam Jong Race Batu Besar Tahun 2014. Perahu-perahu ini dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan ukuran, yaitu jong kecil, sedang, besar. Adapun hadiah yang diperebutkan yaitu Rp 25,5 juta.

Ketua panitia Jong Race Batu Besar 2014, Alimun AR mengatakan kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun. Dan tahun 2014 merupakan tahun kelima pelaksanaan Jong Race Batu Besar. Menurutnya, antusiasme peserta dari tahun ke tahun terus meningkat. Terlihat dari jumlah peserta yang terus bertambah. Tahun 2013 lalu jumlah peserta hanya 250-an perahu jong.

Pesertanya pun tak hanya dari Kota Batam, tapi juga ada yang datang dari daerah lain di Provinsi Kepri. Bahkan ada juga yang berasal dari Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. “Lomba jong ini unik. Tak punya nakhoda. Tapi bagaimana kepintaran pembuatnya supaya bisa melaju hanya dengan angin. Karena itu permainan ini sagat tergantung angin dan musim,” kata Alimun. Ia mengatakan perlombaan jong ini biasanya digelar antara bulan Februari-Maret. Karena biasanya angin cukup kencang di bulan-bulan ini.

Daerah Batu Besar ini diakui para peserta merupakan pantai terbaik untuk lomba jong. Karena memiliki panjang pantai sampai 500 meter jauhnya. Ada beberapa hal yang diharapkan panitia dari Walikota Batam. Saat ini, kata Alimun, tamu-tamu dari luar daerah diinapkan di rumah penduduk, yang dirasa tak layak bagi para tamu. “Kami harap ke depan bagaimana bisa ada rumah-rumah tempat teman-teman kita dari daerah lain ini untuk menginap,” kata Alimun.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan saat membuka Jong Race berpesan pada Camat Nongsa agar kegiatan ini dimasukkan sebagai agenda tetap dalam usulan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) setiap tahunnya. Ia pribadi mengaku senang dengan permainan rakyat ini. Bahkan ia sering bermain jong ini saat kanak-kanak di Batu Besar.

“Ini memang unik. Tanpa mesin, tanpa remote control. Semua berjalan by design. Keahliannya adalah dari letak design dan kepiawaian yang mengendalikannya. Mudah-mudahan ini jadi ikon Batam dan Provinsi Kepri,” kata Dahlan. Pemerintah Daerah, sambungnya, sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat menarik wisatawan seperti ini. Karena secara tak langsung dapat membantu tingkatkan ekonomi masyarakat setempat.

“Banyakkan lomba, lebarkan sayap acara ini, undang juga Singapura dan Malaysia, dan daerah lain yang potensi,” ujar Dahlan. Sesuai slogan lomba kali ini, “Merentas Lautan Satu Tujuan”, menjadi tekad bersama memajukan daerah melalui Jong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here