Pemko Gandeng Malaysia Untuk Lestarikan Bahasa Melayu

0
143

BATAM – Raja Ali Haji, sang pahlawan nasional diakui sangat berpengaruh dalam dunia perkembangan melayu. Karena jasanya, Pemerintah Kota Batam bekerja sama dengan Yayasan Karyawan Malaysia menggelar seminar sehari dan bedah buku Peranan Raja Ali Haji memartabatkan bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia, Selasa (17/12) di Hotel Planet.

Seminar tersebut digelar dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kota Batam ke-184 yang jatuh pada 18 Desember 2013. Seminar tersebut menghadirkan pembicara utama yakni penulis buku Raja Ali Haji : Pewaris dan Pelestari Bahasa dan Pesuratan Melayu ke Seluruh Alam Melayu, Profesor Emeritus Dr. Hashim Musa serta dosen Universitas Indonesia, Chusnul Mariyah.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan keprihatinan, Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, berkarya dan meninggal di Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau, tapi karyanya dicatat di negara lain. Tiga buku karya Raja Ali Haji dicetak eksklusif dengan sampul kulit dan kertas yang mampu bertahan ratusan tahun itu berjudul Tuhfat Alnafis, Bustanul Katibin, dan Kitab Pengetahuan Bahasa 1930. “Dari kemasannya, terlihat Yayasan Karyawan Malaysia amat menghargai rangkaian ilmu Raja Ali Haji,” katanya.

Namun, Wali Kota Batam mengatakan tidak tersinggung dan kecewa buku itu diterbitkan di negara lain. Menurut Dahlan, wajar warga Malaysia melestarikan buku-buku karya Raja Ali Haji, karena buku itu juga menggambarkan sejarah Malaysia, sebagai bagian dari Kerajaan Riau Lingga.

“Penerbitan buku di Malaysia justru menjadi cambukan bagi generasi penerus untuk menghargai karya Raja Ali Haji,” imbuh Dahlan.

Terbitnya buku Raja Ali Haji itu lanjut Dahlan, tidak lepas campur tangan mantan sekretaris negara Malaysia yang dengan gigih memperjuangkan anggaran ke pemerintahnya untuk mencetak dan menerbitkan buku tersebut.

‘’Jujur kenapa mereka menerbitkan buku ini? Karena selama ini persepsi orang tentang Raja Ali Haji itu cuma dari omongan saja tetapi kita tidak tahu sejarahnya. Bahasa Melayu ini merupakan bahasa perdagangan yang dipakai di beberapa negara,’’ katanya.

Pemerintah kota, aku Dahlan, justru terdorong untuk mengadakan peluncuran buku itu dan menyelenggarakan seminar di Batam.

Dalam peluncuran buku dan seminar, pemerintah kota mengundang seluruh guru bahasa untuk hadir dan mendengarkan pemaparan budayawan tentang karya-karya fenomenal pahlawan bahasa itu. “Buku itu luar biasa. Sejarah Melayu diceritakan secara runtut. Tidak ada karya tulis Melayu lain yang menceritakan sejarah Melayu,” sebutnya.

Sebelumnya, Pemko Batam dan Yayasan Karyawan Malaysia menggelar peluncuran buku Raja Ali Haji : Pewaris dan Pelestari Bahasa dan Pesuratan Melayu ke Seluruh Alam Melayu, Senin (16/12) malam di Hotel Planet. Buku tersebut dibuat secara eksklusif menggunakan bahan berkualitas yang tahan hingga 100 tahun. Harga satu buku dijual Rp300 ribuan per eksemplar. Buku Raja Ali Haji ini berisi tentang berbagai kajian bahasa hingga Gurindam 12 karya agung Raja Riau-Lingga kebanggaan Kepri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here