Walikota Promosikan Batam Ke KBRI Singapura

0
177

SINGAPURA-Walikota Batam Ahmad Dahlan  bersama sejumlah kepala SKPD melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura, Kamis (14/6). Rombongan langsung diterima oleh Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi, Wakil Dubes dan 11 atase di ruang Wisma Nusantara KBRI.

Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan Batam addalah Kota strategis terdepan yang berbatasan dengan Singapura. Batam di desain sebagai daerah industri, perdagangan, alih kapal dan pariwisata yang unggul di Indonesia. Ini tidak terlepas dari Singapura, merupakan  mayoritas Invastasi,tujuan  ekspor, serta turis, berasal dari Singapura.

“Batam bukan sebagai kompetitor untuk menyaingi Singapura, tetapi Batam sebagai komplementasi yang saling mengisi antara Batam dan Singapura”, ujar Dahlan.

Walikota Batam juga menyampaikan beberapa peluang investasi yang berkembang pesat di Batam salah satunya industri perkapalan. Industri galangan kapal saat ini berjumlah lebih dr seratus dan telah mengerjakan berbagai jenis kapal termasuk Kapal perang RI. Namun Dahlan juga mengakui ada beberapa permasalahan yang menjadi hambatan dalam investasi yaitu maslah ketenagakerjaan,dan aturan pusat yang menjadi kewenangan Pemerintah pusat seperti Bea Cukai, imigrasi,dan pabean.. Oleh karena itu wako berharap Bapak Dubes dapat berkunjung ke Batam dan memfasilitasi permasalahan tersebut dengan Instansi Pusat yang ada di Batam.

Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi menyambut baik permintaan Walikota Batam tentang kerjasama antara Batam dan Singapura. Disampaikan Dubes, Singapura adalah negara terbesar investasi di Indonesia mencapai 5,1 Miliar Dollar AS. Sampai triwulan pertama tahun ini, investasi Singapura sudah mencapai 1.2 Miliar Dolar. Oleh karena itu penting menjaga hubungan baik dan terus bekerjasama terutama kerjasama antara  Batam sebagai daerah terdepan.

Saat ini pemerintah Singapura membutuhkan sekitar 16.000 care giver atau perawat bagi orang tua dan lansia di Singapura. Namun demikian perawat lansia tersebut harus melalui pelatihan satndarisasi ISO yang di tentukan pemerintah Singapura. Sehubungan dengan hal tersebut kiranya pelatihan dapat di lakukan di Batam dan dibuat kerasama dengan pemerintah Singapura sehingga lulusan tersebut langsung bekerja di Singapura.

Dubes mengatakan saat ini jumlah tenaga kerja Indonesia di Singapura berjumlah 200 ribu, namun 120 ribu diantaranya adalah Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Dijelaskan Dubes, KBRI Singapura sejak 2009 telah mengelola Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja (P3K), meliputi kursus bahasa Inggris, bahasa Mandarin, komputer, menjahit dan tatarias wajah, serta Paket B dan Paket C. Program yang dirintis oleh Dubes RI Wardana ini diselenggarakan di SIS setiap hari Minggu.

Usai pertemuan, Walikota dan rombongan diajak mengelilingi Wisama Nusantara dan melihat pelayanan yang diberi KBRI bagi WNI di Singapura. Rombongan juga dijamu makan siang di Wisma Nusantara dengan suasana hangat dan akrab. (Humascrew_yd).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here