Wako dan Wawako Batam Silaturahmi dengan Warga Batuaji

0
156

BATAM- Untuk mempererat silaturahmi dengan warga, Walikota (Wako) Batam, Ahmad Dahlan dan Wakil Walikota (Wawako) Batam, Rudi, SE merencanakan akan melakukan Silaturahmi bersama warga masyarakat di 12 Kecamatan se Kota Batam. Rabu (25/01) bertempat di Kantor Kecamatan Batu Aji, merupakan kesempatan pertama Wako dan Wawako melaksanakan silaturahmi bersama warga  tersebut. kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Kepala SKPD, Camat Batu Aji, Lurah-Lurah sekecamatan Batu Aji , unsur Muspika Batu Aji, serta tokoh-tokoh masyarakat se Batui Aji.

Kedatangan Wako dan Wawako disambut langsung oleh Camat Batu Aji, Hendriyana Gustini. Dalam sambutannya Hendriyana menyampaikan terimakasihnya atas kesediaan Wako dan Wawako untuk hadir pada acara tersebut. Kecamatan Batu Aji merupakan salah satu kecamatan di Kota Batam yang cukup padat penduduknya, selain Kecamatan Sagulung, Bengkong dan Batam Kota. Dengan jumlah penduduk sebanyak 109.147 jiwa yang tersebar di Empat Kelurahan, Kecamatan Batu aji terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang tinggal di wilayahnya, demikian di jelaskan Hendriyana.

Drs. M. Sulton, salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa di Batu Aji sendiri meskipun berbagai infrastruktur telah tersedia dengan baik seperti sarana pendidikan dan sarana kesehatan, namun masih sering ditemui berbagai masalah. Antara lain yaitu, kurangnya jumlah bangku dan kelas di SD Negeri pada setiap tahun ajaran baru, selain itu, di Wilayah Batu Aji sendiri belum terdapat SMA. Sehingga untuk pendidikan anak-anak di wilayah Batu Aji masih terbatas. “Warga berharap, pemerintah lebih memberikan perhatian kepada penambahan jumlah bangku atau jumlah kelas sebelum tahun ajaran baru,” harap Sulton.

Hal lain yang juga sering dikeluhkan oleh warga masyarakat adalah masalah penumpukan sampah dan kebersihan. Sulton menyebutkan beberapa titik wilayah di pinggir jalan yang sering terjadi penumpukan sampah, yaitu wilayah tanjung uncang dan sekitar perumahan-perumahan di aviari. Sedangkan untuk infrastruktur jalan dan drainase yang dinilai masih kurang adalah jalan menuju Perumahan Puri Mas, yang mana jalan perumahan tersebut belum diaspal.

Menanggapi berbagai keluhan dan masalah yang di sampaikan oleh warga, Walikota dalam sambutannya menjelaskan bahwa sejarah pembangunan kota Batam pada awal tahun 1980 adalah dengan konsep industri perminyakan. Memasuki tahun 2000an mulai banyak berkembang industri elektronik modern yang kemudian terus berkembang menjadi industri galangan kapal. Bahkan saat ini Batam merupakan kota dengan industri galangan kapal terbesar di Indonesia, bahkan mulai kekurangan lahan.

“Perkembangan industri ini juga berdampak pada semakin meratanya pembangunan dan juga penyebaran penduduk, termasuk di daerah Batu Aji yang semakin padat dengan 109 ribu jiwa,” jelas Wako. Sehingga berkembang wacana untuk melakukan pemekaran Kecamatan Batu Aji menjadi 2 Kecamatan. Tetapi untuk mewujudkan wacana tersebut berarti akan membutuhkan lebih banyak jumlah aparat untuk dapat melayani 2 Kecamatan dan minimal 6 Kelurahan, sehingga dibutuhkan anggaran yang lebih besar untuk belanja pegawai. Sedangkan pemerintah daerah telah berkomitmen untuk lebih mengutamakan belanja pembangunan infrastruktur.

Menurut Wako, Pemko Batam siap membangun SMA sesuai keinginan warga. Seperti kesepakatan antara Pemerintah dengan pihak Real Estate Indonesia (REI) Batam bahwa perusahaan pengembang diharuskan menyediakan lima persen lahan untuk sarana fasilitas umum atau fasilitas sosial. “Apabila lahan sudah ada, laporkan ke Otorita Batam (OB). Apabila izin sudah ada, Pemko Batam akan bangun SMA,” aku Dahlan.

(crew_humas/hw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here