Sambut Ramadan, Pemko Gelar Silaturahmi

0
141

BATAM – Walikota Batam, Ahmad Dahlan, Wakil Walikota Batam, Rudi menggelar silaturahmi sekaligus syukuran bersama tokoh masyarakat Batam, Kamis (29/7) di Asrama Haji. Kegiatan ini dalam rangka mempererat hubungan silaturahmi dan menyambut datangnya bulan suci ramadhan beberapa hari kedepan.

Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dihadiri ribuan orang dari seluruh penjuru Batam. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Batam juga memberikan bantuan kepada para anak yatim. Para undangan juga dihibur oleh nyanyian-nyanyian islami.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan setiap menjelang bulan Ramadan, selalu diadakan acara syukuran seperti ini. Di Batam sendiri, kegiatan ini dilakukan hampir di seluruh pelosok Batam. “Untuk kali ini, kita pusatkan di Asrama Haji agar kekeluargaan dan silaturahmi lebih terasa kental,” katanya.

Dahlan menyebut acara tersebut sebagai kenduri Ramadan. Pada malam Jum’at terakhir sebelum Ramadan ini, Dahlan mengajak warga Batam untuk menyambut Ramadan dengan hati yang bersih. “Mari kita sama-sama memperbanyak ibadah, Ramadan sudah sangat dekat,” ajaknya.

Seperi tahun-tahun sebelumnya, penetapan 1 Ramadan memang sering kali ada perbedaan. Namun janganlah hal itu dijadikan perpecahan. Di Batam, walaupun ada perbedaan penetapan 1 Ramadan, namun tidak pernah ada masalah. “Yang salah itu yang tidak puasa,” sebut Dahlan sambil tersenyum.

Di Batam, sebut Dahlan, terdapat masyarakat yang berbeda etnik dan agama. Namun kerukunan umat beragama di Batam tetap terbina. “Walaupun berbeda, namun tujuan kita yakni untuk kesejahteraan masyarakat Batam,” imbuhnya.

Dalam memeriahkan bulan suci Ramadan, Pemko Batam telah menyiapkan berbagai acara. Diantaranya peringatan Nuzulul Qur’an serta buka puasa di rumah Dinas Walikota dan Wakil Walikota Batam.

Acara syukuran tersebut juga diisi oleh ceramah agama yang dibawakan oleh ustadz H. Bahrum Panjaitan. Dalam ceramahnya, ustadz mengajak agar Ramadan kali ini diisi oleh kegiatan yang bermanfaat, memperbanyak ibadah serta jadi momentum untuk lebih dekat dengan Sang pencipta.

Ustadz berpesan, seorang manusia tidak boleh merasa memiliki ilmu yang lebih hebat dari orang lain. Tokoh agama juga harus bisa mengayomi umat dan jangan menjadi provokator. “Misalnya, ada perbedaan dalam ibadah, janganlah langsung menghakimi salah atau tidak sehingga terjadi perpecahan umat,” sebutnya. (humas_crew/ev)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here