Atraksi “Bambu Gila” Tarik Perhatian Warga

0
144

BATAM- Perhelatan Kenduri Seni Melayu (KMS) ke-12 ditutup dengan pagelaran Festival Jong dan Festival Budaya Nusantara. Peserta Festival Jong dan Budaya Nusantara yang mengambil garis start dari kawasan Harbour Bay, Batu Ampar ini dilepas oleh Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan beserta istri, Ny. Mariana Ahmad Dahlan. Dari ratusan iring-iringan peserta yang tampil malam itu, atraksi “Bambu Gila” yang ditampilkan oleh Paguyuban dari Maluku Utara sempat menarik perhatian warga. Bambu yang berukuran cukup besar itu dipegang oleh lima orang lelaki yang berusaha menahan Bambu tersebut sambil berlarian. Warga yang melihat atraksi tersebut langsung berlarian karena takut terkena Bambu yang dibungkus dengan kain berwarna kuning. Festival kali ini sengaja digelar pada malam hari, karena Batam kini telah terang benderang.

Barisan peserta Festival Budaya Nusantara diawali oleh peserta dari Kepulauan Riau. Disusul oleh peserta dari Kabupaten Lingga yang turut berpartisipasi dalam acara yang digelar rutin oleh Pemko tersebut. Peserta yang mengikuti pawai ini tidak hanya terdiri dari orang tua saja, namun juga melibatkan peran serta anak-anak. Atraksi lainnya yang ditampilkan malam itu yakni dari Provinsi Jawa Barat, menampilkan atraksi Sisingaan. Disusul oleh Paguyuban dari Gorontalo, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menampilkan atraksi Perisaian.

Kemudian Provinsi Jawa Tengah yang menampilkan atraksi Kuda Kepang, Bali dengan tarian Kecak dan Leaknya. Tidak ketinggalan Paguyuban dari Sumatera Barat yang menampilkan para peserta yang menggunakan pakaian adat Padang lengkap dengan tarian piring. Selanjutnya dalam iring-iringan pawai tersebut tampil Paguyuban dari Jawa Timur PSMTI yang menampilkan kesenian barongsai, Sulawsesi Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Barisan pawai Budaya Nusantara ini ditutup dengan penampilan dari Paguyuban Jawa Timur yang menampilkan atraksi Reog Ponorogo.

Iring-iringan festival ini diawali dengan barisan peserta Festival Jong yang diikuti oleh 12 Kecamatan se Kota Batam. Warna-warni Jong yang ditampilkan oleh para peserta lomba Jong itu membuat masyarakat yang menyaksikannya terpukau. Jong yang biasanya berada di laut, malam itu sengaja ditampilkan ke daratan untuk memperkenalkan permaian asal Melayu kepada masyarakat Batam. Kepala Dinas Parisiwisata dan Kebudayaan Kota Batam, Guntur Sakti mengatakan bahwa Jong merupakan Maskot KSM ke-12 yang diselenggarakan pada tahun 2010.

“Jong adalah permainan yang merupakan khazanah Melayu yang berkembang di masyarakat yang berada di pulau-pulau di Batam. Biasanya permainan Jong ini dilombakan pada 17 Agustusan di Kecamatan Galang dan Bulang,” ujar Guntur.

Para peserta yang membawa Jong ini diawali dari Kecamatan Sagulung yang menampilkan aneka warna Jong yang dibawa oleh masing-masing peserta. Selanjutnya menyusul dari Kecamatan Sekupang, Batam Kota, Galang, Bulang, Sei Beduk, Belakang Padang, Batu Aji dan Bengkong. Dari Kecamatan Sei Beduk, peserta membawa Jong dengan ukuran cukup besar dan peserta mendorong Jong tersebut. Membuat seolah-olah Jong berada di tengah laut, peserta membawa Jong dan diselingi dengan kain panjang berwarna biru. Kain berwarna biru tersebut digoyang-goyangkan dan Jong diletakkan diantara kain tersebut.

“Juga ada penampilan kesenian dari Pulau Panjang dan peserta yang melibatkan anak-anak ini menggunakan topeng Mak Yong yang merupakan kesenian dari Pulau Panjang,” kata Guntur.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas dukungan para paguyuban di Kota Batam yang telah menyukseskan pelaksanaan KSM dan Festival Jong serta Budaya Nusantara. Melalui atraksi ini, ujarnya, sebagai wadah untuk memperkenalkan suku, budaya yang ada di Kota Batam. Pada kesempatan itu Wali Kota mengimbau untuk terus mengembangkan seni dan budaya masing-masing agar dapat dihidupkan di Kota Batam.

“Beda suku, budaya dan agama tidak melemahkan melainkan untuk menguatkan kita dalam membangun Kota Batam ini,” katanya.

Festival malam itu mengambil rute dari halaman Hotel Amir, Harbour Bay-BCA Jodoh-Planet Holiday menuju Hotel Harmony-Hotel Goodway dan finish di Hotel Nagoya Plaza. Jong yang terbaik akan dinilai dan akan mendapat hadiah dari Pemko Batam. Adapun tujuan dari acara ini adalah untuk membina seluruh etnis yang ada di Kota Batam yakni dengan cara melestarikan kebudayaan dari masing-masing daerah yang ada di Kota Batam.

Festival Jong dan Festival Budaya Nusantara ini dihadiri oleh Pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Pemko Batam, Camat se Kota Batam dan Unsur Muspida.

(crew_humas/dv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here