PMI Butuh Rp 7 Miliar Untuk Pembangunan Gedung

0
114

BATAM- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batam akan memiliki gedung baru yang  terletak di Batam Centre tepatnya di samping Politeknik Batam. Pembangunan Gedung PMI ini membutuhkan dana sebesar Rp7 Miliar. Namun dana yang tersedia saat ini baru 10 persen yaitu sebesar Rp700 juta. Demikian disampaikan panitia pembangunan gedung PMI   saat presentasi di Kantor Walikota Batam, Rabu (24/3). Ketua Bidang peggalangan dana pembangunan gedung PMI, H.Rahman mengatakan presentasi ini merupakan silaturahmi  PMI dengan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan dan sekaligus  menyusun rencana penggalangan dana untuk pembangunan gedung PMI melalui beberapa kegiatan yaitu malam pengumpulan dana dan bulan bhakti PMI bekerjasama dengan PLN Batam.“Melalui penggalangan dana PMI dengan bekerjasaman dengan PLN Batam diharapkan dapat terkumpul Rp500 juta,” kata Rahman.

Direktur PT PLN Batam Zainuddin yang hadir saat itu mendukung penuh kegiatan  bulan bhakti PMI berupa pengumpulan dana melalui  loket pembayaran listrik PLN Batam karena bersifat sosial. Namun sebelum dilaksanakan Zainuddin meminta SK atau izin pengumpulan dana dari Pemerintah Kota Batam. Zainuddin mengusulkan jumlah sumbangan PMI ini disesuaikan dengan daya terpasang pada rumah tangga dan Industri.

‘Sebaiknya sumbangan ini berdasarkan daya terpasang dari konsumen, kami mengusulkan dari daya terendah untuk rumah tangga yaitu 6 Amper sebesar seribu rupiah,” kata Zainuddin.

Demikian halnya dengan kalangan industri besarnya sumbangan disesuaikan dengan amper yang terpasang. Sedangkan bagi failitas umum dan rumah ibadah tidak dikenakan sumbangan. Bagi Masyarakat yang  ingin menyumbang lebih akan lebih bagus dan akan diterima oleh petugas loket mengingat kegiatan ini bersifat sosial.

Senada dengan Zainudin, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan juga menyambut baik kegiatan bulan bhakti PMI tersebut. Dahlan mengatakan, Kota Batam merupakan Kota yang sangat strategis diantara Pulau Sumatra  dan berbatasan dengan Negara Malaysia dan Singapura sebagi salah satu kota tersibuk didunia.

Melihat pengalaman penanganan bencana  yang terjadi saat bencana Tsunami di Aceh dan gempa di Sumbar, Bata