Wawako Fasilitasi Pengadaan Air Bersih Masyarakat Pulau Buluh

0
150

BATAM- Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Pulau Buluh, Wakil Walikota Batam Ria Saptarika mengadakan rapat rencana penyediaan sarana air bersih di Pulau Buluh, Rabu (13/1) di lantai V Kantor Walikota Batam.  Dalam sambutannya Ria mengajak seluruh perwakilan perusahaan galangan kapal (shipyard) yang ada di sekitar Pulau Buluh untuk ikut berpartisipasi dalam penyediaan sarana air bersih tersebut. Hal tersebut sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) atau Comunity Developmen (CD) perusahaan dimanapun berada kepada masyarakat sekitar.

Beberapa waktu lalu Tim Teknis  Bapedalda Batam, Otorita Batam dan PT ATB telah melakukan observasi lapangan dengan tujuan untuk melakukan kajian pendahuluan tentang aspek teknis dan ekonomis terhadap alternatif proyek yang akan dipilih. Suplai air melalui pipa menjadi alternatif pilihan dengan pemasangan transmisi pipa bawah laut dengan asumsi dana sebesar Rp. 630 juta. Rencananya dana tersebut akan dibebankan kepada perusahaan Shipyard di sekitar Pulau Buluh.

“Bukan berarti Pemerintah Kota Batam melepas dan mengalihkan tanggung jawab kebutuhan masyarakat kepada perusahaan, namun kami berharap bentuk CSR perusahaan tahun ini dialihkan.  Tetapi menjadi hal yang sangat luar biasa atau poin plus  dari masyarakat bagi perusahaan yang ikut berperan serta dalam pemberian fasilitas kepada masyarakat,” kata Wawako.

Dengan adanya bantuan tersebut maka akan meringankan masyarakat Pulau Buluh yang berjumlah 2.509 jiwa  atau 700 KK dengan estimasi kebutuhan air bersih 574 m3 perhari. Dana bantuan tersebut nantinya akan digunakan untuk design engineering dan pembangunan pipanya. Pihak Pemko Batam akan melakukan perubahan kontrak dengan PT ATB  terkait dengan pengadaan air di Pulau Buluh. Karena selama ini PT ATB hanya mengakomodir kebutuhan air di Kota Batam.

Ria berharap pertemuan tersebut dapat memberikan hasil yang diharapkan oleh masyarakat. Terlebih telah ada kesepakatan antara 13 perusahaan Shipyard yang berada di Pulau Buluh untuk memberikan bantuan sarana air bersih bagi masyarakat Pulau Buluh. Ria tidak akan membebankan dana sebesar Rp630 juta tersebut bagi rata ke 13 perusahaan namun disesuaikan dengan kemampuan masing-masing perusahaan. Karena selama ini salah satu perusahaan setiap tahun memberikan bantuan Sembako kepada masyarakat Pulau Buluh sebesar Rp 60 juta. Ria hanya meminta perusahaan tersebut untuk mengalihkan bantuan sembako itu dengan sarana air bersih.

Kepala Bapedal, Dendi Purnomo yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan, pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan-pertemuan terdahulu. Pengadaan sarana air bersih tersebut merupakan permintaan warga. Selama ini Pemko Batam telah mensuplay kebutuhan air masyarakat Pulau Buluh melalui tanki dengan kapal sehingga sangat terbatas hanya sekitar 42 m3 dan permeter kubiknya biaya yang dikenakan sebesar Rp 45 ribu.

Awalnya yang menjadi keluhan masyarakat adalah terkait dampak debu dari aktifitas sunblasting industri shipyard yang ada di Tanjung Uncang. Namun setelah difasilitasi oleh Pemko maka bentuk CD yang diberikan kepada masyarakat lebih pemenuhan akan air bersih bagi warga Pulau Buluh.

Kemarin perwakilan dari perusahaan Shipyard yang hadir dalam pertemuan tersebut belum dapat memutuskan terkait dana yang dibebankan kepada mereka. Mereka harus melakukan koordinasi dengan management perusahaan. Salah satu tokoh masyarakat Pulau Buluh yang turut hadir memohon kepada pihak perusahaan untuk memberikan bantuan air tersebut sesuai dengan visi Amdal yaitu memperhatikan lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaannya. Kemarin turut hadir dalam pertemuan itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Yumasnur serta Tokoh masyarakat Pulau Buluh.

(crew_humas/nn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here