HUMAS PEMKO BATAM- Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad mendesak agar kran impor beras di Kota Batam dibuka. Dibukanya kran impor ini dengan harapan dapat menurunkan harga jual di pasaran dan memenuhi persediaan beras di Kota Batam. Dari data yang dipaparkan Wawako, saat ini stok beras di Bulog 1.254,62 ton, di 15 distributor stok beras 3.136,40 ton. Total persediaan beras yang ada di Batam 4.391,02 ton sementara kebutuhan Batam setiap bulan 9.908,17 ton.
“Ada kekurangan sekitar 5.017 ton beras di Batam setiap bulannya. Kekurangan ini yang kita minta untuk diimpor dari wilayah terdekat sambil kita menunggu panen raya pada Maret mendatang,” katanya, Senin (12/2).
Permintaan agar kran impor di Kota Batam dibuka telah disampaikannya ke Komisi VI DPR RI. Kementrian menurutnya memang telah membuka kran impor sebanyak 310 ribu ton, Wawako berharap dari 310 ton tersebut ada alokasi untuk Batam. Diakuinya sebagai daerah penghasil jika mendatangkan beras dari Cipinang maupun Jambi maka cosh yang dikeluarkan akan besar. Respon dari Komis VI, agar kran impor di Batam dibuka perlu dilakukan peninjauan lapangan.
“Gubernur dan Wali Kota Tanjung Pinang telah mengirim surat agar kran impor ini dibuka. Kota Batam belum sampai tahap itu,” paparnya.
Menambahkan apa yang disampaikan oleh Wawako, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi mengatakan bahwa untuk menjaga agar harga beras tetap stabil Pemko Batam bersama dengan Bulog terus melakukan operasi pasar. Operasi pasar yang sedianya berakhir pada Januari mendatang berlanjut hingga Maret mendatang.(HP)