HUMAS PROTOKOL BATAM- Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengajak mahasiswa jebolan Universitas Putra Batam (UPB) untuk mengembangkan Industri Kreatif. Hal itu disampaikannya ketika memberikan pemaparan saat Sidang Senat Terbuka UPB di Hotel Pacific, Sabtu (18/11). Dalam kesempatan itu dihadapan seluruh peserta Sidang Senat Terbuka, Wali Kota juga memaparkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemko Batam.
“Batam didesain sejak tahun 1971 dan berkembang hingga saat ini. Dengan penduduk sudah mencapai 1,2 juta namun fasilitas infrastruktur tetap seperti dulu,” ungkapnya.
Industri Batam tidak menjadi primadona seperti dulu, kondisi yang tidak stabil mengakibatkan industri menurun. Baik soal upah maupun stabilitas. Wali Kota juga mengingatkan agar tidak melakukan aksi demo yang berpengaruh terhadap investor. Menurutnya saat inilah waktu untuk menata Batam kembali. Merubah Batam dari kota industri sebagai daerah pariwisata.
Sebagai kota wisata hal yang harus diperhatikan yaitu keamanan, transportasi serta industri kreatif. Wali Kota mengharapkan agar lulusan UPB dapat membuat inovasi dan kreatifitas yang disukai wisatawan asing maupun domestik yang datang ke Batam.
“Saya hanya menyiapkan infrastruktur sebagai pendukung pariwisata. Adik-adik semua saya tantang untuk memikirkan dan mengisi indutri pariwisata Batam kedepan,” katanya mengakhiri sambutan.
Rektor UPB Dr. Nur Elfiusda, Msi menyebutkan wisuda ini merupakan wisuda yang ke dua di tahun 2017. Jumlah yang diwisuda 586 orang sarjana dan ahli madya terdiri dari 4 fakultas dan 10 Prodi. Sehingga total yang diwisuda pada tahun 2017 sebanyak 1.100 mahasiswa. Adapun jumlah mahasiswa secara keseluruhan berjumlah 6.833 orang. Untuk Prodi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara memurutnya sudah terakreditasi B. Tahun ini juga UPB sudah membentuk Studio Televisi Putra Batam.
“Saat ini masyarakat menunggu tanggung jawab wisudawan. Kalian dituntut untuk berbagi pengetahuan kepada masyarakat.
Mengamalkan sikap positif selama di kampus di masyarakat. Hari esok diisi dengan kerja keras bukan keberuntungan. Jaga nama baik almamater dimanapun berada,” katanya mengingatkan.
Pembina yayasan Komputer Batam yg menaungi Putera Batam Dr. Sahat Sianturi mengatakan 1.100 wisudawan dapat membantu pemerintah bukan menjadi beban pemerintah. Secara ekonomi saat ini tengah menurun ini saatnya wisudawan berpartisipasi dalam pembangunan Batam yang merupakan kota jasa dan pariwisata.
“Mahasiswa Putera Batam sebagai besar bekerja sambil kulian. Namun yayasan memberikan kemudahan shif pagi atau malam sesuai jadwal mahasiswa. Namun kehadiran sangat menentukan. Ini bertujuan agar lulusan
Mahasiswa Putera Batam harus bisa bersaing dengan lulusan lain,” katanya mengakhiri.(HP)