Pihak sekolah meminta Pemko Batam membantu perbaikan sekolah tersebut. Apabila dibiarkan dikhawatirkan akan menggangu kegiatan belajar mengajar anak-anak di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SD Islam Annur, Nasir Darmawansyah mengatakan kejadiannya pada Senin lalu ketika para siswa sedang upacara bendera, turun hujan gerimis. Pihak sekolah membubarkan barisan dan mempersilahkan anak-anak untuk belajar di kelas. “Namun tak lama hujan semakin deras dan angin semakin kencang,” katanya.
Menurutnya, pukul 8.30 WIB angin kencang membuat meja beterbangan dan anak-anak histeris serta atap sekolah yang bererbangan. Karena situasi tersebut, pihak sekolah mengevakuasi para siswa ke masjid. “Para siswa yang ketakutan dan histeris pun bisa ditenangkan,” paparnya.
Akibat kejadian tersebut, dua mobil terkena serpihan dan pecah kacanya. Namun pemilik mobil tidak menuntut karena kejadian ini adalah musibah alam. “Sebetulnya ini bangunan baru. Baru selesai dikerjakan dan dipergunakan tiga bulan lalu,” imbuhnya.
Setelah kejadian itu, kegiatan belajar mengajar pun tetap dilaksanakan. Dengan kejadian tersebut, pihak sekolah meminta bantuan Pemko Batam untuk merenovasi atap yang nyaris rubuh tersebut.
Wawako Batam mengatakan bangunan sekolah ini digunakan oleh anak-anak, sehingga kekuatan bangunan diharapkan disesuaikan dengan kebutuhan. “Apabila diperbaiki nanti sekalian dibangun yang lebih kuat untuk mengantispasi kejadian ini lagi,” katanya.
Wawako meminta pihak Kecamatan dan sekolah untuk segera membicarakan engan pemborong bangunan tersebut. Mudah-mudahan kontraktornya mau mengganti rugi. “Nanti berapa sisanya, akan dibantu oleh Pemko Batam. Segera selesaikan supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu,” imbuhnya.
Melihat kondisi di sekolah, Rudi meminta pihak sekolah segera memanggil tukang bangunan. Karena di lokasi masih banyak batu sisa runtuhan yang bergelantungan dilantai tiga. “Hati-hati karena masih banyak batu tergantung, panggil tukang dan turunkan supaya tidak ada masalah selanjutnya,” papar Rudi.