Dalam amanatnya Rudi mengatakan kedatangannya kali ini untuk bersilaturahmi kepada guru dan siswa sekolah tersebut. Menurutnya, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama termasuk Pemerintah. “Kalian pengganti kami-kami yang tua ini. Kalian yang akan memimpin Batam,” kata Rudi kepada para siswa.
Upacara bendera, imbuh Rudi identik dengan penghormatan bendera. Menurutnya, pentingnya menghormat pada bendera untuk mengingatkan jasa-jasa pahlawan. Hari ini bisa tinggal di Indonesia tidak akan dilecehkan oleh bangsa lain antara lain karena jasa para pahlawan. “Kalau anak-anak tidak menghormati, maka akan dilecehkan bangsa lain. Orang luar negeri tidak akan menghormati bendera ini,” imbuhnya.
Menurut Rudi, Batam no dua pemakai narkoba di Indonesia. Untuk antisipasi, maka generasi pelajar lah yang harus dijaga. “Sekali mencoba narkoba maka akan susah dihilangkan walaupun ada panti rehabilitasi dan sebagainya,” ungkapnya.
Rudi mengingatkan para pelajar jangan sampai terbawa atau terpancing hal-hal yang negatif. “Kalian sekolah di sekolah agama. Apa yg baik menurut agama laksanakan, apa yg dilarang, tinggalkan. Berbuatlah yang baik-baik,” pesannya.
Setelah upacara dilanjutkan ramah tamah dan diskusi dengan yayasan dan guru. Mereka menginginkan peningkatan kesejahteraan bagi para guru. Menurutnya, guru sekolah islam berada di bawah kementrian agama sehingga tidak mendapat tunjangan seperti guru swasta lainnya yang berada dibawah dinas pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, menurut Rudi pemerintah tidak akan membedakan apakah sekolah tersebut dibawah kementrian agama atau dinas pendidikan. Menurutnya, semua guru swasta yang terdaftar akan diberikan insentif oleh Pemko Batam. Namun karena anggaran yang terbatas maka belum semua guru swasta mendapatkan insentif tersebut. Menurutnya per 1 januari 2015, Pemko Batam akan menambah anggaran sehingga lebih banyak guru swasta yang mendapat insentif tersebut.