Batam – Wakil Walikota Batam, Rudi menghadiri wisuda santriwan/santriwati Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) se-Kecamatan Lubuk Baja. Sebanyak Sebanyak 605 santriwan/santriwati diwisuda dan mendapatkan sertifikat, Selasa (17/6) di Hotel Penuin.
Ketua BMG TPQ Kota Batam, Jamiat mengatakan untuk tingkat Kota Batam jumlah santri TPQ yang diwisuda tahun ini sebanyak 12.000 orang. Para santri berusia antara 7-12 tahun. “Selamat kepada anak-anak Bapak yang telah lulus. Yang belum lulus jangan berkecil hati. Karena kami diminta masyarakat meningkatkan kualitas yang lulus dan dapat sertifikat,” kata Jamiat.
Ia mengatakan potensi santri di Batam ini sangat besar. Hal ini terwujud dalam dominasi perwakilan Batam di jajaran kafilah Provinsi Kepulauan Riau di Festival Anak Soleh Indonesia (FASI). Dari 26 kafilah Kepri, sebanyak 18 di antaranya merupakan santri asal Batam.
Lomba FASI tingkat nasional akan dilaksanakan di Bandung mulai 18 Juni mendatang. Ia berharap tahun ini Kepri bisa menduduki posisi 5 besar di tingkat nasional. Karena tahun lalu baru berhasil mencapai posisi 10 besar.
“Santri Batam jadi juara umum di Festival Anak Soleh Indonesia tingkat Provinsi Kepri. Sehingga peserta provinsi di tingkat nasional didominasi santri Batam. Pemko harus beri dukungan karena pesertanya banyak dari Batam,” kata Jamiat.
Wakil Walikota Batam, Rudi langsung merespon permintaan tersebut. Ia secara pribadi memberi bantuan untuk keberangkatan santri Batam ke lomba FASI tingkat nasional nanti.
Pada kesempatan tersebut ia menjelaskan kewajiban calon siswa SMP/SMA untuk pandai membaca Al-Quran merupakan kebijakan daerah saja. Tujuannya agar anak-anak Batam mau belajar Al-Quran. Karena kebiasaan lama yang mewajibkan anak mengaji di waktu maghrib sudah tidak ada lagi.
“20 tahun lalu tiap maghrib anak-anak wajib mengaji, sekarang wajib nonton. Karena kita punya kewajiban anak-anak kita mampu mengaji Al-Quran dan mempelajari agama, maka kita mengisyaratkan hal ini (sertifikat). Kalau sudah bagus, bisa saja kebijakan ini dihilangkan. Ini ketentuan daerah saja, tapi bukan untuk kami, untuk BMG, orangtua, dan anak-anak kita juga,” kata Rudi.