Home Siaran Pers Wapres : Jangan Hanya Dipancang Lalu Ditinggal

Wapres : Jangan Hanya Dipancang Lalu Ditinggal

1
159

Rusunawa Digesa untuk Dukung Infrastruktur FTZ Batam

BATAM : Kunjungan kerja Wapres RI, HM Jusuf Kalla selama 2 hari sejak kemarin (13/3), bersamaan dengan ditandatanganinya Keputusan Menteri Keuangan tentang petunjuk pelaksanaan FTZ di Batam, Bintan dan Karimun menandakan keseriusan Pemerintah dalam membenahi berbagai infrastruktur pendukung pelaksanaan salah satu kebijakan nasional tersebut.Wakil Presiden menegaskan, 50-60 persen buruh harus tinggal di rumah susun dekat tempat kerja, dan tidak lagi tinggal di rumah-rumah kumuh yang jauh dari tempat kerja.  “Berbagai sumber menyebutkan biaya transportasi ke tempat kerja menghabiskan hampir 30 persen pendapatan buruh. Kalau perlu dari rusun, buruh bisa jalan kaki atau naik sepeda, atau disediakan bus, jadi lebih hemat,” kata Wapres pada pemancangan tiang rumah susun di kawasan industri terpadu di kawasan Industri Kabil, Batam, Sabtu (14/3)

Wapres menegaskan, sebanyak 350 ribu unit umah susun harus dibangun tahun ini di berbagai kota Indonesia agar biaya hidup masyarakat berkurang dan kesejahteraan lebih meningkat.

“REI siap, BTN siap. Jamsostek tiap saat saya tagih, uang jangan dibiarkan, tapi diinvestasikan seperti ini. Bangsa ini kaya, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) Rp250 triliun, bangun rusun,” katanya.

Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat selain dengan menaikkan UMR (Upah Minimum Regional),  juga menurunkan biaya hidup menjadi salah satu alternatif solusi sehingga masyarakat terbantu pada saat kondisi pekerjaan sedang stagnan.

Kita tidak hanya ingin memudahkan industri dengan FTZ ini, tetapi juga ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” katanya. Ia menegaskan, akan memantau pembangunan rusun di Batam dengan menjanjikan untuk mendatangi lagi Batam suatu saat nanti.

“Jangan hanya pancang lalu ditinggal.. Nanti akan saya cross-check lagi sehingga pembangunan ini berjalan terus, katanya lagi seraya mengingatkan para pihak terkait untuk sgera merealisasikan proyek Rusunawa untuk pekerja tersebut.

Sementara, Gubernur Kepulauan Rakyat Ismeth Abdullah menyebut pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) ini demi mendukung kebijakan FTZ. “Dengan turut sertanya pemerintah memikirkan nasib para pekerja di Batam maka investor akan lebih menyukainya,” katanya.

Sementara Walikota Batam, Ahmad Dahlan yang sejak semalam mengikuti kegiatan dalam rangka kunjungan kerja Wakil Presiden tersebut, menyampaikan bahwa program Rusunawa adalah solusi pemukiman bagi para pekerja di Batam, sehingga keterbatasan lahan yang ada dan daya dukung lainnya yang juga sangat terbatas di Batam dapat diantisipasi sejak dini, katanya.

Dengan pembangunan Rusunawa ini sekitar 10 twin block dengan jumlah kamar sebanyak 770 unit dengan type 27 akan memuat sebanyak kurang lebih 3000 orang dengan rasio 1 kamar dihuni maksimal 4 orang yang berlokasi di kawasan industri kabil, ungkapnya disela-sela acara pemancangan tersebut.

Manajemen PT JamsostekPersero senantiasa berkomitmen akan segera merealisasikan Rusunawa ini sebagai bentuk pelayanan kepada para peserta jamsostek dengan program Dana Peningkatan Kesejahteraan Pekerja (DPKP) hibah dan bergulir. Pembangunan Rusunawa ini sebagai salah satu bentuk program DPKP bergulir jangka panjang serta pemberian pinjaman dana untuk uang muka perumahan dan pinjaman koperasi karyawan.

Nilai investasi yang akan digunakan dalam pembangunan Rusunawa yang mempunyai luas tanah sebesar 100.000 m2 dan luas bangunan sebesar 21.600 m2 dan luas kamar 27 m2 akan menelan biaya sebesar 11, 658 milyar rupiah.

(*titan)

1 COMMENT