Dalam sambutannya, Dahlan mengatakan Pemerintah Kota Batam mendukung kegiatan Hijabers di Kota Batam. Pemakaian hijab atau jilbab di Indonesia bahkan didunia saat ini sudah tidak asing lagi. Menurutnya ada 3 faktor yang mempengaruhi semakin banyaknya wanita muslim memakai hijab. Faktor pertama adalah tingkat kesadaran beragama yang semakin tinggi dimana kaum perempuan selalu berusaha untuk menutup auratnya, kemudian semakin baiknya ekonomi di semua negara terutama negara-negara Islam sehingga orang lebih mencari alternatif-alternatif lain dalam berpakaian, dan faktor informasi teknologi yang mendekatkan serta memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan termasuk tentang bagaimana tampil modis dengan mengenakan jilbab. Ketiga faktor tersebut ada di Batam, ditambah dengan kedekatan Batam dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura, ujar Dahlan. Namun selain itu, ekses pembangunan juga membawa dampak negatif bagi kita. Oleh karenanya kehadiran hijabers di Batam diharapkan dapat mencegah hal tersebut. “Sesuai kamus bahasa Arab, hijab itu artinya benteng atau melindungi. Dengan berhijab mudah-mudahan generasi penerus kita tidak ada lagi yang bertindak di luar norma-norma seperti terjebak dalam pergaulan bebas, pemakaian narkoba dan lainnya”, sebut Dahlan.
Ditambahkannya, Komunitas Hijabers dapat berperan aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat maupun dengan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bermanfaat, tambahnya. Pangsa Hijabers di Batam sangat besar, karena sekitar 57 % dari populasi masyarakat Batam adalah wanita. “Mudah-mudahan dengan adanya hijabers dapat membantu memberikan pemahaman kepada wanita untuk berjilbab khususnya kepada anak-anak sekolah. Dan tentunya tidak ada paksaan dalam memberikan pemahaman kepada mereka . Komunitas hijabers juga harus bisa menjelaskan bahwa dengan berjilbab wanita juga bisa tampil gaya dan modis”, ucap Dahlan. Mengakhiri sambutannya, Dahlan mengajak untuk menjadikan komunitas hijabers sebagai salah satu ajang bersilaturrahmi bagi masyarakat muslim Kota Batam.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Ny. Mariana Ahmad Dahlan yang juga penasehat hijabers menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada panitia atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya hal ini merupakan satu langkah strategis yang dikemas dalam pola fikir cerdas dengan memanfaatkan program religius dan sesuai dengan Visi PKK Kota Batam yakni terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Katanya, kita perlu mendorong peradaban berbusana yang sesuai syariah dan kita perlu merespon tuntutan zaman yang mode dan trendy. Dan ternyata busana muslimah bisa memadukan kedua hal tersebut. Ny. Mariana berharap hijabers dapat merangkul remaja dan masyarakat untuk bersama-sama memikirkan dan memajukan Batam. “Merupakan kewajiban kita semua untuk menjadikan Batam menjadi bandar dunia madni yang maju dan modern”, kata Ny. Mariana.
Fitri Octaviana selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan tujuan digelarnya kegiatan tersebut selain ingin mensosialisasikan keberadaan komunitas hijabers juga untuk lebih mempererat silaturrahmi sesama anggotanya dan menambah kreativitas para hijabers dalam berjilbab. Selanjutnya Ketua Komunitas Hijabers Batam, Raden Siti Indriati Ningsih menambahkan Hijabers Batam yang terbentuk pada 27 Maret 2011 lalu adalah merupakan sebuah komunitas yang mewadahi wanita berjilbab untuk saling berbagi informasi dan merupakan tempat silaturrahmi dengan motonya be proud of your muslimah identity. “Mari kita sebagai wanita muslimah menjadikan jilbab sebagai suatu kewajiban”, ajak Indri.
Acara semakin semarak saat session jilbab tutorial yang dibawakan oleh Dian Pelangi, seorang desainer muda busana muslim dari Jakarta. Dihadapan sekitar 300 peserta yang hadir, Dian membagi ilmu bagaimana membuat jilbab yang modis dan trendy dengan cara mudah. (*humas_crew nn/rs)