Menurut Wako, ada 4 pilar yang utama dalam membangun Batam yakni pembangunan bidang industri, perdagangan dan jasa, pariwisata serta transhipment atau alih Kapal. Dihadapan 60 peserta diklat pim yang terdiri dari 30 peserta Diklat Pim tingkat III dan 30 peserta Diklat Pim IV, Dahlan menjelaskan awal pembangunan Batam digagas oleh Otorita Batam yang saat ini dikenal dengan BP Kawasan Batam. Dimulai dengan penjelasan pengembangan awal industri penyedia komponen eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas lepas pantai yang memiliki pasar di Asia Pasifik. Dilanjutkan dengan industri elektronika, galangan kapal hingga pengembangan industri dirgantara. “saat ini batam memasuki pada era industri dirgantara, dimana tidak banyak kota atau daerah yang memiliki industri dirgantara seperti ini”, terangnya.
Dahlan menambahkan Batam bukanlah daerah yang memiliki sumber daya alam sebagai sumber pendapatan utama, melainkan potensi yang dimiliki Batam adalah sumber daya manusia yang handal yang digunakan sebagai aset menopang industri jasa sebagai andalan Batam. Ditambah dengan posisi Batam yang strategis berada pada titik pelayaran tersibuk di dunia dan berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia. “Hongkong berhasil, Singapura berhasil karena letaknya yang strategis dan mengandalkan jasa serta sumber daya manusia yang handal”, ujar Dahlan.
Dahlan juga mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Batam sebagai tujuan benchmarking peserta diklat pim dari Kejaksaan Agung tersebut. Dirinya mempersilahkan para peserta untuk menggali informasi mengenai Batam melalui dinas-dinas terkait dalam rangka penyusunan rencana proyek perubahan yang akan disusun peserta diklat pim baik tingkat III maupun tingkat IV dari Kejaksaan Agung RI.
Sementara itu Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI, Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan yang di wakili oleh Yuspar, SH, MH mengatakan sesuai mata Diklat Pim III dan IV ini terdapat agenda Inovasi guna mendorong inisiatif dan inovasi peserta diklat dalam melakukan pengamatan dan selanjutnya dijadikan acuan untuk melakukan proyek perubahan di masing-masing instansi Kejaksaan di seluruh Indonesia. Pemilihan Kota Batam dimaksudkan guna mendapatkan informasi terkait dengan berbagai kebijakan yang menjadi unggulan dan inovasi daerah Kota Batam terlebih dengan terpilihnya Batam sebagai kota terbaik di dunia pada bulan Juni yang lalu dalam acara ‘Excellence in Quality’ The Prime Business Destination, Europe Business Assembly” di Montreux, Swiss. Selain itu panitia diklat menilai keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran kepemimpinan yang baik dari Walikota Batam dalam membawa perubahan yang besar bagi Batam ke arah yang lebih maju dan modern.
“kita juga melihat Batam sebagai kota yang muda usianya namun pesat pertumbuhan dan pembangunannya khususnya dibidang industri”, imbuh Yuspar.