BATAM- Walikota Batam, Drs Ahmad Dahlan Senin (12/1) membuka rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2008 di Hotel Pusat Informasi Haji (PIH) Batam. Rapat tersebut diikuti sedikitnya 30 orang peserta yang terdiri dari berbagai instansi yang bertanggungjawab penuh atas pemberangkatan dan pemulangan calon jamaah dari beberapa provinsi di Indonesia di embarkasi haji Batam.
” Saya bangga atas kinerja Depag. Tiap tahun pelayanan yang diberikan melalui tempat ini (embarkasi Batam) selalu dinilai baik oleh pemda yang memberangkatkan jamaah hajinya termasuk Menteri Agama. Prestasi tersebut harus kita pertahankan secara bersama-sama,” sebut Ahmad Dahlan.
Kakanwil Depag Provinsi Kepulauan Riau, Razali Jaya mengungkapkan Pemda Jambi dan Riau berkeinginan memberangkatkan calon jamaah haji kota dari bandara internasional yang ada di kota terdekatnya seperti Sumbar, Sumut dan Sumsel. Namun usulan tersebut masih sebatas wacana karena putusan finalnya ada di tangan Depag.
“Alasannya untuk menghemat biaya perjalanan domestik,” sebut Razali Jaya.
Pada musim haji 2008, jumlah jamaah haji yang berangkat dan pulang dari tanah suci makkah melalui embarkasi haji Batam tercatat 10 ribu orang. Jamaah haji sebanyak itu berasal dari provinsi Riau, Jambi, Kepri, termasuk Kalimantan.
Sebagai sebuah embarkasi, Razali mengatakan bahwa Depag selalu berupaya menomorsatukan pelayanan terhadap para jamaah. Mengenai usulan Pemda 2 propinsi tersebut, Rozali akan berusaha meyakinkan Depag dengan menunjukkan kinerja mereka dalam mengelola embarkasi haji Batam.
Secara internal ia merasa kinerja petugas sudah cukup optimal kendati ada faktor eksternal yang ikut mempengaruhi hasilnya. Misalnya yang harus di garis bawahi yaitu soal besaran biaya perjalanan domestik, keberadaan barang bawaan jamaah, keberadaan TPHI, akomodasi, katering dan keberadaan masjid raya.
” Masjid raya perlu pembenahan lebih lanjut supaya bangunan tersebut terintegrasi dengan asrama haji yang ada, sehingga dianya memiliki daya tarik tersendiri bagi para jamaah yang kita berangkatkan,” sebut Razali Jaya
Menaggapi adanya issue tentang keinginan beberapa pemerintah daerah untuk memindahkan embarkasi pemberangakatan calon haji dari daerahnya harus ditanggapi melalui peningkatan kualitas pelayanan haji pada embarkasi batam. Hal ini hanya bisa dicapai melalui koordinasi yang baik dari semua pihak yang terlibat dalam pemberangkatan tersebut. Jikapun tak bisa dibendung, usahakan Riau, Jambi dan Kalbar tetap diberangkatkan melalui embarkasi Batam.
“Kita (pemerintah) sudah berniat meredesign ulang rencana pengembangan asrama haji ini untuk kedepannya. Yang jelas, semua yang ada diruangan ini harus komit untuk tetap menjadikan embarkasi Batam sebagai tempat terbaik untuk mengantarkan tamu-tamu Allah dalam menyempurnakan ibadahnya,” demikian Ahmad Dahlan (*)