Ia mengatakan PNPM ini diberikan ke masyarakat untuk menutupi pembangunan yang tak bisa dilakukan pemerintah daerah karena terbatasnya anggaran. Rudi berharap semoga dengan PNPM ini apa yang diminta warga bisa tertutupi.
“Kenapa PNPM ini saya besarkan, karena ini adalah dana hibah yang diterima masyarakat melalui BKM. Artinya dengan Rp 400 juta ini akan lebih banyak yang dibangun.” kata Rudi saat halal bihalal bersama warga Belakangpadang, Kamis (22/8) malam.
Menurutnya APBD Batam 2015 sudah mencapai Rp 2,25 triliun. Ia menargetkan APBD di 2016 sebesar Rp 2,4 triliun. Angka ini sudah naik sekitar 90 persen dari APBD tahun pertama Rudi menjabat sebagai wakil walikota, tahun 2011 lalu. Meski belum sesuai target yang ia harapkan yaitu APBD Batam akan bertambah dua kali lipat atau 100 persen di akhir masa jabatannya.
“Ini berkat Bapak Ibu semua. Dan saya minta dukungan Bapak Ibu sekalian. Pembuatan akte kelahiran sekarang cukup di kelurahan dan tidak dipungut biaya Rp 1 pun. Maka saya titipkan betul Bapak Ibu jangan beri uang Rp 1 pun,” kata Rudi.
“Kalau ada masalah tak perlu betekak. Cukup pulang dan SMS saya saja. Saya yang akan turun sendiri,” sambungnya.
Setelah pengurusan akte kelahiran di kelurahan, Rudi mengatakan pada 1 Januari 2015 nanti pengurusan KTP akan dikembalikan ke Kantor Camat. Karena itulah ia sudah meminta ke Kementerian Dalam Negeri supaya peralatan pembuatan KTP diserahkan ke pemerintah daerah. Program ini akan diprioritaskan pada kecamatan hinterland (pulau penyangga). Dan ke depannya jika perlu akan diturunkan ke tingkat kelurahan sehingga lebih memudahkan masyarakat.