Bagi orang beriman, shalat lima waktu bukanlah beban melainkan nikmat. Tak ada suatu kenikmatan yang paling tinggi di muka bumi ini seperti kenikmatan orang beriman ketika berada dalam shalatnya.
“Sebab di shalat itulah orang beriman diangkat, shalat adalah mi’rajnya orang-orang beriman karena menghadap Allah secara langsung. Dalam shalat itulah oang-orang yang beriman berada dalam satu majelis dengan Allah, mengobrol, berbincang-bincang dengan Allah, dan dalam shalat itulah ia memohon pada Allah SWT,” kata ustadz Cecep Abdul Halim, dalam ceramahnya di peringatan Isra’ Mi’raj tingkat Kota Batam di Masjid Agung, Batam Centre, Selasa (27/5).
Bahkan shalat dijadikan sebagai barometer iman seorang hamba. Shalat menjadi barometer selamat atau celakanya kita nanti di akhirat.
Karena yang pertama kali akan dihisab adalah shalat kita. Apabila shalatnya baik, maka akan baiklah semua amalnya. Dan bila shalat seorang beriman baik, maka dia akan menjadi penghuni surga.
“Allah tidak membutuhkan shalat, ibdah, amal shaleh kita. Setiap kali hamba yang beriman mau mengerjakan amal shaleh, maka manfaatnya akan kembali ke mereka masing-masing,” kata ustadz asal Garut ini.
Walikota Batam, Ahmad Dahlan dalam sambutannya mengucap syukur karena mengisi momen liburan ini dengan pengajian peringatan isra’ mi’raj.
“Mudah-mudahan kita mendapat ridha dari Allah SWT,” kata Dahlan.
Masyarakat Batam, ujarnya, banyak yang merupakan pendatang. Ini sama dengan hijrah dari kampung halaman ke Batam untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Untuk itu ia berharap agar kita semua bisa menjaga Batam dengan baik karena Batam adalah milik bersama.
Dahlan juga menyampaikan tentang agenda MTQ Nasional XXV yang akan dihelat di Batam, 5-14 Juni mendatang. Ia berpesan agar masyarakat Batam bisa menjadi tuan rumah yang baik.
“Kita harus buktikan pada dunia. Kita bukan hanya sukses dalam bidang industri dan pariwisata, tapi juga dalam momen MTQ,” katanya.