Home Siaran Pers Permainan Tradisional Meriahkan Peringatan Hardiknas Tingkat Kota Batam

Permainan Tradisional Meriahkan Peringatan Hardiknas Tingkat Kota Batam

0
174

HUMAS PEMKO BATAM – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tingkat Kota Batam, Kamis (2/5) dimeriahkan dengan beragam permainan tradisional yang dimainkan oleh siswa-siswi se Kota Batam dari tingkat TK, SD dan SLTP. Kegiatan yang dibalut dalam Festival Hari Pendidikan Nasional ini menampilkan senam sehat yang dibawakan oleh 300 anak TK. Permainan layang-layang, gasing, enggrang dam parade marching band yang merupakan perwakilan kecamatan se Kota Batam.

Selanjutnya Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Pendidikan Kota Batam memberikan penghargaan pendidikan dan penghargaan kepada siswa, guru dan kepala sekolah beprestasi. Penghargaan diserahkan langsung oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi melalui Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad bersama anggota forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD).

Sebelumnya digelar upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dipimpin oleh Walikota Batam, Muhammad Rudi di Dataran Engku Putri. Adapun tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2019 adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.” Tema ini mencerminkan pesan penting Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang syarat nilai dan pengalaman kebudayaan guna membingkai hadirnya sumberdaya-sumberdaya manusia yang berkualitas, demi terwujudnya Indonesia yang berkemajuan.

“Dalam perspektif Kemendikbud pembangunan sumber daya manusia menekankan duapenguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dalam pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur,” papar Rudi membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Disampaikan juga bahwa peradaban dunia berkembang secepat deret ukur. Sementara dunia pendidikan bergerak seperti deret hitung. Hadirnya Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi cara kita hidup, bekerja, dan belajar. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku dan karakter peserta didik. Peserta didik harus memiliki karakter dan jati diri bangsa ditengah perubahan global yang bergerak cepat.

Saat ini peserta didik kita didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

“Kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai keterbatasan yang masih ada dalam proses pembangunan pendidikan dan kebudayaan di tanah air. Kita masih dihadapkan pada kompleksitas masalah guru dan tenaga kependidikan. Kita juga mencatat, anggaran pendidikan kita sekitar 63% dikelola daerah. Oleh karena itu, perlu diingatkan terus-menerus agar daerah mengambil peran yang lebih aktif dalam memanfaatkan dana APBN baik melalui Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan memperhatikan kualitas pemanfaatan untuk program-program prioritas, serta APBD yang menjamin anggaran pendidikan minimal 20%,” paparnya lagi.

Melalui momentum Hari Pendidikan Nasional ini, marilah kita konsentrasikan segenap potensi pendidikan nasional yang menitikberatkan pembangunan sumberdaya manusia yang dilandasi karakter yang kuat, ketrampilan, dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif.

Selama empat tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Yusuf Kalla lebih difokuskan pada pembangunan infrastruktur atau prasarana. Pembangunan prasarana transportasi darat, laut maupun udara. Infrastruktur komunikasi, infrastruktur pengairan untuk memenuhi kebutuhan air dan irigasi serta infrastruktur energi. Kecukupan infrastruktur adalah merupakan prasyarat untuk menjadi Negara maju.

Tidak ada satupun negara maju tanpa didukung infrastruktur yang cukup. Dalam hal infrastruktur ini, sebagaimana dinyatakan oleh Presiden Jokowi, Indonesia baru memiliki sekitar 39 persen dari yang seharusnya. Walaupun demikian, alhamdulillah, pembangunan infrastruktur dalam empat tahun terakhir ini kian dirasakan manfaatnya.

Disektor pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Bahkan, Kemendikbud memberi perhatian khusus pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas negara, seperti anak-anak keturunan Indonesia yang berada di Sabah dan Serawak, Negara bagian Malaysia.(HP)

NO COMMENTS