Home Siaran Pers Penerapan e-procurement Butuh Waktu dan Komitmen Semua Pihak

Penerapan e-procurement Butuh Waktu dan Komitmen Semua Pihak

0
167

SEOUL – Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP), Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)  Nasional, LPSE Provinsi Kepri dan LPSE Kota Batam  ikut ambil bagian dalam pertemuan internasional e-procurement (lelang secara elektronik) di Seoul, Korea Selatan.

Korea Public Procurement Expo (Koppex) 2009 tersebut berlangsung selama 3 hari terhitung tanggal 22 – 24 April 2009 dan diikuti oleh  beberapa negara peserta antara lain Indonesia, Uzbekistan, China, Mongolia, Amerika, Asian Development Bank serta beberapa diplomat asing yang berkedudukan di Korea meliputi Consulat Hunggary, Consulat Pakistan serta Tuan Rumah Korea Selatan.

Acara pembukaan dilaksanakan pada tanggal 22 April bertempat di Gedung Coex Pacific Hall, Seoul-Korsel. Pertemuan Internasional tersebut juga disejalankan dengan pelaksanaan pameran produk-produk Korea dan worksop.

E-procurement workshop

Dihari kedua pembukaan Koppex (23/4) dilaksanakan workshop e-procurement. Workshop ini bertujuan untuk saling bertukar informasi tentang penerapan e-procurement di masing-masing negara.

Korea Selatan selaku tuan rumah menyampaikan presentasi paling awal. Dalam presentasinya dijelaskan bahwa e-procurement di Korsel telah dimulai dengan pembangunan infrastruktur pada tahun 1987 dan mulai diterapkan secara penuh sejak tahun 2003.

Di Indonesia sendiri pelaksanaan e-procurement diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2006  dan mulai diterapkan sejak tahun 2007 dengan berdirinya LKPP. Sementara di Batam sendiri aplikasi pengadaan barang secara elektronik telah di launching pda tanggal 24 Maret 2009 yang lalu. Hingga saan ini telah dilakukan pelelangan secara elektronik sebanyak 20 paket kegiatan meliputi kegiatan dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Sekretariat Pemko Batam.

Wakil Walikota, Ria Saptarika yang turut hadir dalam delegasi Indonesia tersebut menyatakan kekagumannya terhadap pelaksanaan e-procurement yang telah diterapkan di Korsel. “IT mereka harus kita akui sudah lebih maju” ungkapnya. Lebih lanjut Ria mennyampaikan bahwa meskipun demikian Batam boleh berbangga karena dalam waktu yang relatif singkat sudah mampu mewujudkan e-procurement dan termasuk yang tercepat dibanding kota-kota lain di Indonesia.

(*yf)

NO COMMENTS