Home Siaran Pers Pengangkutan Sampah Telah Normal

Pengangkutan Sampah Telah Normal

0
120

BATAM – Masalah penanggulangan sampah sempat menjadi polemik di Batam. Setelah lebaran lalu, sampah di perumahan-perumahan di Batam tidak terangkut selama hampir satu bulan.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan menyadari hal itu merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Dahlan meminta maaf pada masyarakat Batam terkait ketidaknyamanan tersebut. Hal tersebut disampaikan Dahlan dalam talk show  “Selayang Engku Puteri” dengan tema Penanganan Sampah di Kota Batam.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan masalah sampah terjadi di Batam karena berakhirnya kontrak pihak ketiga pada 31 Agustus 2011. Setelah selesai kontrak, perlu dilelang kembali untuk kontrak selanjutnya dan proses lelang membutuhkan waktu 45 hari. “Masalah kendala pengangkutan sampah ini terjadi ketika masa transisi tersebut,” katanya.

Dahlan meyakinkan warga Batam, saat ini pengangkutan sampah sudah kembali normal. Sudah ada pemenang lelang untuk pengangkutan sampah sampai Desember 2011.  Namun, Dahlan meminta kepada masyarakat untuk ikut menjaga kebesihan di Batam seperti jangan membuang sampah sembarangan. “Memang ini (sampah) merupakan tanggung jawab pemerintah, namun pemerintah juga butuh dukungan dari masyarakat,” imbuhnya.

Kepala DKP Batam, Azman mengatakan pada masa transisi lalu, DKP Batam menyadari kurangnya armada pengangkut sampah menjadi kendala pengangkutan sampah. Apalagi, saat masa transisi tersebut bertepatan dengan Idul Fitri dimana produksi sampah meningkat. “Pemko Batam langsung membentuk task force penanggulangan sampah. Tim ini juga menyewa 24 truk sampah serta mengerahkan bantuan OB, Dinas PU Kota Batam serta pihak Kecamatan,” katanya.

Azwan menuturkan saat ini masalah sampah mulai teratasi. Pemko Batam menjamin pengangkutan sampah dua kali per minggu dan tidak akan ada kendala seperti sebelumnya. Dengan demikian, Pemko Batam meminta masyarakat tak lagi membuang sampah sembarangan seperti di pinggir jalan. “Masyarakat diharapkan sabar. Simpan saja sampahnya di depan rumah, nanti kami angkut,” paparnya.

Menurut Azwan, rata-rata warga Batam menghasilkan sampah 0,7 kg/hari. Dengan asumsi jumlah penduduk Batam sebanyak satu juta jiwa, maka diperkirakan sampah rumah tangga yang dihasilkan sebanyak 700 ton/hari. “Untuk menuntaskan masalah persampahan memang dibutuhkan anggaran yang sangat besar, mudah-mudahan anggaran 2012 disetujui DPRD Kota Batam,” imbuhnya.

Konsep jangka panjang, sebut Azwan, Pemko Batam akan menerapkan teknologi untuk pengelolaan persampahan. Pemko Batam akan menjalin kerjasama dengan swasta yang mampu menerapkan tekologi tersebut. Menurut Azwam, sudah ada 23 investor yang menawarkan rencana kerjasama teknologi pengelolaan sampah yakni  insenerator, mengubah sampah menjadi pupuk, energi, gas dan lain-lain. “Konsep kerjasama sedang dibahas. Dalam waktu dekat akan berkonsultasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Bappenas siap membantu seperti validasi, lelang atau memfasilitasi dengan investor,” sebutnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Mesrawati Tampubolon mengatakan DPRD Kota Batam siap mendukung anggaran. Namun ia meminta Pemko Batam untuk mengkaji ulang data produksi sampah serta jumlah retribusi yang diterima Pemko Batam. “Terkait anggaran akan dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Batam,” katanya.

Selain itu, politisi Demokrta itu juga meminta masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga kebersihan Batam. Masyarakat dihimbau jangan membuang sampah sembarangan di pinggir jalan atau dibuang ke parit. Selain mengotori perwajahan kota juga akan mengganggu kesehatan.

(humascrew_ev)

NO COMMENTS