BATAM – Pemerintah Kota Batam akan membangun masjd agung di kawasan Tanjung Uncang Kecamatan Batuaji. Wakil Walikota Batam, Rudi menggelar rapat bersama satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersangkutan, Kementrain Agama, Majelis Ulama Indonesia dan stakeholder lainnya, Senin (25/1) di kantor Walikota.
Secara total, pembangunan masjid menelan anggaran sebesar Rp221 milyar. Pembangunan multi tahun ini akan mulai dikerjakan 2016 ini dengan anggaran Rp22 milyar. Tahap awal di tahun ini yakni pematangan lahan, pembangunan pancang dan struktur basement.
Wakil Walikota Batam, Rudi mengatakan masjid Agung baru di daerah Tanjunguncang untuk memenuhi kebutuhan beribadah umat muslim di sekitar kawasan industri galangan kapal. Di Tanjunguncang, terdapat banyak kawasan industri galangan kapal yang mayoritas pekerjanya adalah lelaki. Sementara belum ada masjid besar di sana. “Selama ini pekerja galangan kapal di kawasan itu kesulitan mendapatkan lokasi Shalat Jumat. Karena yang ada hanyalah masjid-masjid di perumahan dan pabrik yang berkapasitas relatif sedikit jamaah,” katanya.
Masjid Agung Batam dibangun dilahan seluas empat hektar. Kawasan masjid ini sendiri akan dibangun sarana-sarana lainya, seperti LPTQ lengkap dengan Mes para murid, Islamic Center, Tablig dan lainya. Masjid ini direncanakan bisa menampung 18 ribu jamaah. Masjid ini juga didisain memiliki tempat parkir yang luas dan bisa menampung 300 sepedah motor dan 300 mobil. Juga untuk wisatawan bisa menampung sampai 100 bus.
Karena berada di tanah Melayu, arsitektur bangunan masjid ini sarat dengan budaya Melayu. Dijelaskannya bahwa desain masjid dibuat mengadopsi gaya masjid di Turki. Namun tak menghilangkan unsur ornamen Melayu. Menara masjid rencananya akan dikombinasikan dengan model Masjid Penyengat di Tanjungpinang dan Masjid At-Taqwa di Nongsa. Selain itu, di kompleks masjid ini rencananya dibangun menara pandang untuk melihal hilal.