Home Siaran Pers Masyarakat Tanjung Sengkuang Gelar Doa Arwah Massal Sambut Bulan Suci Ramadhan

Masyarakat Tanjung Sengkuang Gelar Doa Arwah Massal Sambut Bulan Suci Ramadhan

0
146

BATAM- Sudah  menjadi tradisi masyarakat Indonesia menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan melakukan ziarah dan mengirim doa arwah bagi  kerabat yang telah wafat. Demikian yang dilakukan masyarakat RW 12 Tanjung Sengkuang kelar menggelar doa arwah massal pada kamis (5/8), yang dihadiri Wakil Wali Kota Batam, Ria Saptarika beserta istri, Suparti Saptarika. Acara dimulai dengan  Shalat Isya berjamaan, dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin, zikir dan doa bersama. Tidak hanya itu pada acara doa arwah tersebut juga diisi tausiah agama oleh  Wawako, dialog dan diakhiri dengan makan malam bersama dengan penuh rasa kekeluargaan.

Anwir Buyung tokoh masyarakat Tanjung Sengkuang mengatakan doa arwah massal merupakan tradisi yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat Tanjung Sengkuang.  Pada tahun ini merupakan doa arwan yang dilakukan untuk tahun ke 12. Dikatakannya, kegiatan  ini untuk mendoakan arwah kerabat yang telah wafat  secara bersama-sama sehingga meringankan beban warga. Selain itu kegiatan ini sebagai  bentuk silaturahmi dan suka cita  warga masyarakat Tanjung Sengkuang  menyambut datangnya bulan Suci Ramadan .
Dalam tausiahnya Wawako mengatakan Rasulullah yang telah dijamin masuk surga berdoa dalam menyambut bulan Ramadan yang artinya “ berkahilah kami di bulan Sa’ban dan panjangkanlah umur kami sampai Bulan Ramadhan”. Ini bermakna Bulan Ramadan sangat di nanti Rasul dan kaum muslimin di seluruh dunia. Dalam satu hadist juga diriwayatkan “Barang siapa yang sukacita meyambut datangnya bulan Ramadhan maka di haramkan jasadnya disentuh api neraka.

Oleh kerena itu Wawako mengajak masyarakat Tanjung Sengkuang untuk menyambut Bulan Suci Ramadan dengan suka cita, saling memaafkan dan meningkatkan ukhuwah sesama ummat. Wawako menghimbau untuk memperbanyak amalan-amalan selama bulan Ramadan dan yang terutama memakmurkan masjid dari awal hingga berakhirnya bulan Ramadan.
Acara dilanjutkan dengan dialog antara Wawako bersama warga RW 12 Tanjung Sengkuang.  Saat dialog dikemukakan beberapa permasalahan yang di RW 12 Tanjung Sengkuang. Dani salah seorang warga, Tanjung Sengkuang mengeluhian bahwa daerah mereka merupakan langganan banjir dan berharap adanya semenisasi jala. Sementara itu Joko warga lainnya, mempertanyakan status keberadaan Tanjung Sengkuang sebagai Kampung tua.

Menanggapai permasalahan tersebut Taher Lurah Tanjung Sengkuang menjelaskan Pemeritah Kota Batam  telah mengakomodir pembangunan drainase di RW 12 Tanjung Sengkuang. Namun setelah Pemko Batam melalui dinas Pekerjaan Umum melalukukan survei, parit yang akan di bangun mengenai beberapa rumah warga yang mengakibatkan harus dilakukan pemotongan antar setengah hingga satu meter rumah warga. Namun sampai saat ini belum ada titik temu dan terus dilakukan pebicaraan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Taher juga menambahkan pembagunan di kelurahan Tanjung Sengkuang tidak hanya melalui SKPD teknis Pemko namun juga melalui dana percapatan pembagunan yang di kelola Kelurahan dan Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) wilayah perkotaan.
Lebih lanjut Wakil Walikota mengatakan Pemerintah Kota Batam terus berupaya mengatasi permasalahan banjir yang ada di kota Batam. Terkait permasalahan ynag terjadi di Tanjung Sengkunag Wawako menghimbau masyarakat juga ikut aktif membantu Pemerintah. “Mari di bicarakan untuk mencari solusi, ini tentunya untuk kepentingan masyarakat tanjung sengkuang,” ujarnya.

Terkait keberadaan kampung tua, Pemko Batam bersama DPRD dan Badan Pengelolaan Kawasan (BP) pada akhir 2009 menanda tangani kembali Memorandum Of Understanding (MoU) mengenai hubungan kerja antara ketiga lembaga tersebut. Pada Mou tersebut jelas wawako, di tegaskan kembali mengenai status kampung tua. Pada tahun ini Pemko Batam akan membangun tugu kampung tua yang telah ditetapkan. Mengenai luas wilayah dan koordinat kampung tua dimaksud masih dalam pembahasan antara Pemko, DPRD, BP, dan Badan Pertanahan Nasional.

(humas crew-yd)

NO COMMENTS